ITS News

Minggu, 29 September 2024
05 Maret 2007, 19:03

Buana Ma’ruf, Hasilkan Software Bisnis Kapal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam disertasi itu, Ma’ruf berhasil membuat software yang diberi nama Yardstrat kependekan dari Yard Strategy (strategi galangan kapal) untuk diaplikasikan pada perusahaan galangan kapal menengah dalam merencanakan bisnis bangunan baru maupun bisnis reparasi kapal. “Sebenarnya disertasi saya bukan membuat software itu, tapi melakukan kajian terhadap faktor-faktor entitas bisnis internal dan eksternal yang berpengaruh dominan pada bisnis bangunan baru dan reparasi kapal. Untuk bisa mengaplikasikannya maka saya pun mencoba membuat software-nya,” jelasnya.

Tentang disertasinya itu, Ma’ruf, sesaat setelah dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, mengatakan, ketertarikkannya meneliti industri galangan kapal, karena dari kaca mata daya saing, perusahaan galangan kapal nasional bukan hanya merupakan isu strategi pada tingkat fungsional, melainkan juga isu strategi pada tingkat bisnis dan korporat, dan itu juga berbeda karakteristiknya dengan industri umum,” kata suami dari Andi Tenri ini.

Selain itu, kata peneliti pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini, ia ingin memberikan kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan pekerjaan industri galangan kapal nasional, terutama yang berada di kelompok menengah. “Sekarang pangsa pasar industri kapal nasional hanya berkisar antara 0,35 sampai 0,5 persen. Ini artinya, indikasi rendahnya kapasitas dan daya saing galangan kapal nasional di pasar global,” katanya.

 Menurut Master dalam bidang Ship Production Technology dari University of Strathclyde, Glasgow, Inggris ini, rendahnya daya saing terutama disebabkan karena keterbatasan di dalam perencanaan strategi yang dilakukan industri galangan kapal. ”Kalau pun ada analisis SWOT yang selama ini digunakan dalam memformulasikan kegiatan bisnisnya masih sangat umum,” kata ayah satu putra yang juga lulus dari Program Magister Manajemen Universitas Surabaya tahun 2002.

Dari hasil penelitiannya itu, Ma’ruf berkesimpulan, faktor-faktor entitas bisnis internal dan eksternal yang berpengaruh dominan pada bisnis bangunan baru dan reparasi kapal, relatif berbeda. ”Namun demikian, intangible resources (sumber daya tak berwujud) memiliki peran yang sangat penting didalam menciptakan keunggulan daya saing berkelanjutan pada kedua bisnis tersebut,” ungkapnya.

Faktor internal terpenting dalam bisnis bangunan baru, paparnya, adalah faktor shipyard management, sedang pada bisnis reparasi kapal adalah faktor price quotation. ”Faktor proses teknologi hanya relevan pada bisnis bangunan baru, sedang faktor lokasi galangan hanya relevan pada bisnis reparasi kapal. Sementara faktor eksternalnya, yakni faktor interim-supply merupakan faktor terpenting pada kedua bisnis tersebut,” pungkasnya. (humas/th@)

Berita Terkait