ITS News

Minggu, 29 September 2024
22 Maret 2007, 18:03

Marta: Aktivis Pun Bisa Raih Cumlaude

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak banyak mahasiswi ITS seperti Marta, sapaan akrabnya. Sejak awal masuk kuliah, cewek kelahiran Panarukan, 31 Mei 1985 ini telah aktif terjun di organisasi. “Aku sudah tiga setengah tahun di bagian humas JMMI ITS. Terakhir malah posisinya lebih tinggi sebagai PH (pengurus harian, red), ” paparnya. Selain itu, cewek asal Situbondo ini juga tercatat aktif selama dua tahun di Himpunan Teknik Elektro dan menjabat sebagai Ketua Keputrian di Kalam.

Bagi Marta, kesibukannya itu dianggap menjadi suatu hal yang penting. “Aku memegang prinsip, jadilah orang yang bermanfaat lebih baik daripada tidak,” tandasnya bersemangat. Bekal ini Marta peroleh dari orangtuanya. “Ortu saya menanamkan jangan menjadi ordinary people. Tapi jadilah orang yang luar biasa. Makanya saya berpikir kenapa saya yang seorang muslim ini nggak bisa?,” ujar putri pasangan Ir Sumarjo dan Woro Endang ini.

Untuk itu, ketika mengerjakan Tugas Akhir di semester tujuh pun tak membuatnya kalang kabut, walaupun diserahi beberapa amanah “Saat itu saya menjadi coordinator praktikum sekaligus jadi pengurus harian JMMI,” kata Marta.

Pengabdian Marta yang selama ini pun memetik hasilnya. Terbukti dari keajaiban yang diperolehnya ketika menjelang akhir batas deadliane pengumpulan TA. “Alhamdulillah, bayangkan, saya menemukan keajaiban dan kemudahan dalam pengerjaan TA. Masa’ bisa selesai dalam empat hari?,” ungkap sulung dari dua bersaudara ini. Dengan mata berkaca-kaca, Marta menceritakan, bahwa empat hari menjelang deadline pengumpulan makalah TA, ternyata metode yang dia gunakan salah. “Alatku nggak bisa jalan. Jadinya aku harus mengubah total semuanya, mulai dari bab 1 sampai bab 5. Jika dinalar nggak mungkin selesai dalam empat hari saja. Tapi, aku bersyukur bener-bener dimudahkan Allah,” kata Marta.

Menurutnya, kedua dosen pembimbingnya yaitu Rusdianto Effendi dan Trihastuti Agustinah yang turut pula berperan. “Katanya sih, kenapa tidak dikerjakan sampai titik darah penghabisan. Alhamdulillah, bisa kejar deadline dalam satu hari. Aku ngebut semalaman. Bener-bener nggak nyangka, ” pungkasnya. (th@)

Berita Terkait