ITS News

Sabtu, 28 September 2024
08 November 2007, 13:11

Kado Ulang Tahun Emas Teknik Sipil ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Begitulah awalan cuplikan amanat Presiden pertama RI, Ir Soekarno dalam peresmian atau pembukaan ITS yang dulunya bernama Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember. Harapan Pak Karno memang besar terhadap kemajuan ITS kelak. Saat kali pertama didirikan itu, ITS hanya memiliki beberapa jurusan saja, salah satunya adalah jurusan Teknik Sipil.

Jurusan Teknik Sipil ITS telah berkiprah sejak tahun 1957, selama 49 tahun tersebut Teknik Sipil ITS telah berhasil meluluskan sebanyak 3315 Insinyur dari sarjana S-1, 545 sarjana S-2 dan 4 doktor (S-3) yang saat ini tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan Dunia.

Kiprah Teknik Sipil ITS tersebut tentunya tidak terlepas dari jasa-jasa pendahulu dan sesepuh ITS seperti: Alm Prof Soemadijo, Alm. Ir. Hariwijono D, Alm. Soerojo, Alm. Ir. Soemani, Ir Soendjasmoro, dll.

50 Tahun Mendulang Emas
Sampai saat ini Jurusan Teknik Sipil ITS telah mengalami beberapa perkembangan yang sangat berarti, dimulai dengan spin-off Teknik Lingkungan pada tahun 1984 dan pendirian jurusan baru yaitu Teknik Geodesi pada tahun 1998. Perkembangan tersebut juga meliputi penambahan Program Studi S-l Lintas Jalur pada tahun 1995 dan Program Studi Pasca Sarjana (Magister sejak tahun 1991 dan Doktor sejak tahun 2002).

Beragam prestasi pun, baik tingkat regional, nasional hingga internasional telah ditorehkan jurusan tertua di ITS ini. Diantaranya mendapat dana hibah TPSDP batch 1 pada selang waktu antara tahun 2002-2005, bebagai juara lomba, serta beberapa riset yang dilakukan telah mendapatkan HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).

Sedangkan di taraf level Internasional semisal, Teknik Sipil pada tahun 2009 mendatang telah dipercaya menjadi penyelenggara seminar Internasional bidang transportasi atau EASTS (east asean society for transport studies). Penyelenggaraan seminar berajang tingkat Asia Timur ini memang dikompetisikan tiap dua tahun. ”Kita berebut jadi panitia penyelenggara dengan Jepang, Australia dan negara yang ada di Asia Timur lainnya. Sehingga ini kali pertama diadakan di Indonesia, ” ungkap Ketua Perayaan Ulang tahun Emas Teknik Sipil ITS, Anak Agung Gde Kartika ST MSC.

Kado Indah ISO 9001:2001
Dalam eksistensinya selama 50 tahun, ISO 9001:2001 merupakan hadiah teristimewa bagi Teknik Sipil. Sebagai yang pertama dan satu-satunya jurusan yang memiliki sertifikat ISO, Teknik Sipil semakin percaya diri untuk terus berkembang menjadi yang terbaik. Plan kedepan pun sudah dalam ancang-ancang.

Pencanangan ISO sebenarnya telah berjalan sejak periode 2002-2003 lalu. Kebutuhan akan manajemen sistem lahir dari usaha untuk mentandemkan Kurikulul Berbasis Kompetensi (KBK) yang diusung pemerintah dan manajemen mutu. Dengan perjuangan keras akhirnya Teknik Sipil menerima sertifikat ISO 9001:2001 pada 26 september lalu. Hal ini menunjukkan kesungguhan jurusan ini dalam memberikan jaminan mutu terhadap proses belajar mengajar.

Dr Techn Pujo Aji ST MT selaku Management of Representative (MR) ISO ini mengakui dengan ISO maka manajemen mutu bisa berjalan dengan lebih baik. ”Kami ingin lebih baik dan harus terus lebih baik, maka Iso adalah pilihan,” ungakap dosen yang paling berjuang keras mewujudkan ISO ini.

Dengan ISO, Teknik Sipil menjadi lebih fokus kepada custemer, yaitu student, stakeholder, orangtua, dan alumni. Kepuasan pelanggan tersebut menjadi prioritas utamanya. Selain itu strategi plan menjadi lebih jelas dengan dimilikinya sasaran mutu. ”Dengan begini, kami tidak bisa bergerak seenaknya. Adanya kebijakan mutu membuat semuanya harus sesuai sasaran dalam mencapai visi,” terang Pujo yang juga Sekretaris Jurusan Teknik Sipil ini.

Efek jelas dalam beberapa bulan ini terlihat dari semakin baiknya penerapan semua prosedur ataupun aturan yang ada. Sementara itu, penyempurnaan untuk membuat sistem menjadi lebih baik terus dilakukan. Hal ini untuk menghasilkan output, yaitu manajemen sistem yang baik.

Kedepannya, Teknik Sipil tidak terlalu terburu-buru untuk mengejar target. Begitupun tidak terlalu memaksakan diri untuk sekedar lulus audit. ”Berjalan dengan langkah-langkah kecil dan senatural mungkin jauh lebih baik,” harap Pujo.

Sambut Surabaya Metropolitan Area
Hampir 50 tahun Jurusan Teknik Sipil berkontribusi terhadap pengembangan dunia keteknik-sipilan di Indonesia melalui pengembangan Sumber Daya Manusia, baik melalui pendidikan formal dan non formal yang telah dilaksanakan baik secara mandiri ataupun bekerja sama dengan pihak luar. Sehingga momentum 50 tahun ini merupakan saat yang tepat sebagai sarana introspeksi diri dengan cara melakukan peringatan tahun emas berdirinya Teknik Sipil ITS ini.

Dalam rangka memperingati Tahun Emas 50 tahun berdirinya Teknik Sipil ITS sekaligus menandai era kebangkitan Teknik Sipil pasca krisis berkepanjangan di Indonesia, Jurusan Teknik Sipil ITS pun mengadakan serangkaian kegiatan. Beragam kegiatan ini tujuannya bukan hanya sekedar kegiatan yang bersifat simbolik dan sentimentil yang bermuara pada pengembangan sumber daya manusia, tetapi juga untuk memperat hubungan tali persadaraan segenap civitas akademika Jurusan Teknik Sipil beserta Alumni.

Salah satu di antara sekian banyak kegiatan tersebut adalah Symposium yang diagendakan untuk diselenggarakan mulai tanggal 26 Oktober sampai dengan 23 Nopember 2007. Symposium yang dibagi dalam lima topik ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih kepada kota tercinta Surabaya beserta daerah-daerah di sekitarnya.

Tema dari Symposium tersebut adalah Pengembangan Surabaya Metropolitan Area di Masa Depan (Symposium on the Development of Surabaya Metropolitan Area into the Future). “Ide diselenggarakannya symposium ini berasal dari kebutuhan kota Surabaya dan sekitarnya untuk menjadi sebuah kota metropolitan yang lebih baik di masa mendatang,” tukas Agung. Peringatan ulang tahun emas 50 tahun Teknik Sipil ITS, imbuhnya, merupakan momen yang paling tepat untuk me-launching ide itu dalam bentuk Symposium.

Beberapa tokoh terkemuka pun didatangkan dalam symposium ini, seperti Dr Sutiyoso SH (mantan gubernur DKI Jakarta), Bambang DH (walikota Surabaya, Ir Haryogi, Dr. Harry Soegiri, MBA., Msi, Ir. Eddy Wahyudi, dan masih banyak yang lainnya.

Simposium ini berkolaborasi dengan Departemen Pekerjaan Umum (PU), PemProv, Pemkab, Pemda, serta PemKot “Harapannya kita dapat memetik masukan bagi pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, dinas-dinas terkait, serta semua pihak yang secara langsung akan terkait dalam perkembangan kota Surabaya dan sekitarnya sebagai sebuah Metropolitan Area. Dan semoga masukan tersebut dapat digunakan sebagai referensi akan perencanaan yang lebih terintegrasi dari daerah Gerbangkertosusila di masa depan,” harap Agung. (th@/Zn)

Berita Terkait