INAICTA 2007 merupakan sebuah kompetisi nasional yang pertama kali digelar di tanah air. Dalam lomba inilah Cristian perdana Adistana atau sering dipanggil Crisper berhasil mempersembahkan piala kemenangannya dan kemudian membawanya keajang yang lebih bergengsi yaitu APICTA 2007 yang diselenggarakan di Singapura.
Dengan bermodallkan karyanya yang diberi judul Human Computer Interface Using Eye Movement, pria kelahiran Surabaya 29 November 1985 ini mengikuti seleksi proposal. Dari 150 proposal pada katagori Education dengan sub katagori Proyek Mahasiswa dan Siswa Pendidikan Non-Formal dia lolos ke sepuluh besar sehingga pada tanggal 26-28 september 2007 berhak mempresentasikan alatnya kepada dewan juri. Crisper lalu lolos ke babak tiga besar. Dan pada malam penganugrahan INAICTA 2007 Crisper dinobatkan menjadi pemenang.
Karya Crisper berupa alat pengendali mouse. Crisper menjelaskan, alat ciptaannya itu memanfaatkan sinyal yang dipancarkan oleh mata yang kemudian diolah sehingga bisa dimanfaatkan untuk kontrol pointer pada komputer. "Alat ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut karena masih ada kelemahan-kelemahan seperti akurasi rendah dan hanya bisa melakukan gerakan-gerakan sederhana," tambah Crisper.
Ditanya mengenai kelebihan lain alat ini sehingga bisa meraih dua prestasi di kancah nasional dan internasional sekaligus, Crisper mengaku alatnya unik. "Alat saya ini menang salah satunya karena unik,dan masih risetnya diindonesia masih sangat jarang," ungkapnya. Keunikan alat Crisper adalah yang dipakai obyek adalah sinyal mata yang memiliki sinyal kecil sekali. Bahkan sebagian besar orang tidak memperhitungkannya.
Selain itu biaya yang dihabiskan Crisper untuk membuat alat ini tidak banyak. "Biaya total untuk menyelesaikan alat ini gak begitu banyak yaitu sekitar 800.000 rupiah," jelas pria yang pernah menjuarai lomba cipta elektronik nasional (LCEN) pada tahun 2006.
Dengan menjuarai dua perlombaan secara beruntun ini, diakui putra kedua dari pasangan Gunadi adistana dan Sinarwati Solaiman ini, dirinya banyak mendapat pengalaman berharga. "Di INAICTA dan APICTA saya mendapat kenalan baru yang sehobi," kata Crisper tersenyum.(@nx/asa)
Kampus ITS, ITS News — Capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia adalah Hendy Gilang
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca