ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Februari 2008, 11:02

Basuki, Guru Besar Pertama Matematika dan Termuda

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ITS menambah satu lagi guru besar. Prof Dr Basuki Widodo MSc ini sekaligus menjadi guru besar termuda dalam sejarah ITS. ’’Kebetulan saya dapat SK ini September lalu dalam usia 42 tahun,’’ ujarnya dalam konferensi pers pengukuhan guru besar di Gedung Rektorat ITS, Kamis (14/2). Dengan pengukuhannya ini, Basuki menjadi guru besar ITS ke 64, ke 10 di FMIPA, dan pertama di jurusan Matematika. Basuki adalah pakar di bidang Permodelan Matematika.

Menurut Basuki menambahkan bahwa sebenarnya Matematika itu bersifat Freindly. Artinya Matematika dapat digunakan sebagai penunjang bidang ilmu yang lain. Ia menambahkan bahwa Permodelan Matematika dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti bidang Lingkungan, Perkapalan, Material, Keairan, Geofisika, Mekanika, Pertahanan, Teknologi Pangan serta Pertanian. Untuk bidang yang terakhir ini, ia mengungkapkan ia berhasil membantu penelitian salah satu rekannya dalam menanggulangi serangan hama pada kedelai.

Salah satu riset yang dilakukannya adalah terhadap tanaman kedelai jenis wilis, bersama mahasiswa bimbingannya 2007 lalu. Hasilnya, permodelan ini dapat menghitung hama kedelai sekaligus menemukan solusi cara pengendalian hama kedelai tersebut tanpa proses kimiawi.

”Saya pernah membantu rekan saya dalam penelitian hama kedelai, Riptortus linearis namanya,” ungkapnya. Hama ini menyerang kedelai saat fase juvenile (remaja, red), dengan permodelan matematika saya bisa menghitung kapan waktu hama ini menjadi juvenille dan jika kita telah mengetahuinya mudah bagi kita untuk menanggulanginya. Dengan menggunakan metode ini maka tidak perlu menggunakan insektisida dalam pembasmian hama.

Dalam bidang pertahanan, Basuki mengaku bahwa dirinya kini tengah mengembangkan sebuah software yaitu Stealth Profiller. Software ini menurut basuki dapat membantu tugas pertahanan dan keamanan negara. ”Kini kapal nelayan asing yang melakukan illegal fishing telah dilengkapi oleh alat semacam ini, jadi mereka dapat mengetahui keberadaan kapal kita dan akan lari jika kapal patroli mendekat,” jelasnya.

Software tersebut pernah dipaparkan pada Dephankam dan disambut dengan positif. ’’Selama ini kita masih belum bisa menghitung tingkat stealth suatu benda. Makanya gampang dimanipulasi oleh pihak-pihak asing,’’ tambahnya. Sebagai contoh, teknologi stealth yang digunakan kapal nelayan luar negeri sudah sangat-sangat canggih. ’’Mereka bisa lolos terus dari pantauan radar kita karena tingkat penghitungan stealth mereka jauh lebih maju,’’ ujarnya.

Dengan software ini, tingkat siluman sebuah benda dapat diketahui dengan pasti. Sehingga, alutsista yang memang membutuhkan stealh yang lebih tinggi dapat dibuat. ’’Saya pernah menghitung tingkat stealth tenda, kapal selam, pesawat, hingga orang,’’ pungkasnya.

Diakhir sesi Konferensi Pers Basuki mengaku bahwa ilmu matematika harus bisa menjadi ilmu yang disukai. Ia mengaku mulai tertarik dengan ilmu ini sejak kelas 3 SMP. Ia sedikit memberi tips agar pelajaran ini dapat disukai di kalangan mahasiswa. ”Saya dapat tahu mana mahasiswa yang suka teori dan suka latihan. Mahasiswa yang suka teori akan lebih suka menghafal rumus sedangkan yang lain tidak. Oleh karena itu, perlu dibuat kelompok belajar dalam penyelesaian tugas,” ungkapnya. (yud/rif)

Berita Terkait