ITS News

Jumat, 27 September 2024
06 Maret 2008, 15:03

Pinky, Berprestasi Karena Petuah Sang Ayah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pinky mengaku tak memiliki kiat khusus hingga dirinya berhasil meraih prestasi tersebut. Bahkan, untuk ukuran mahasiswa Teknik Informatika, ia  sendiri merasa tidak terlalu pintar. Menurutnya, banyak mahasiswa angkatannya yang lebih pintar. Namun, Pinky memiliki satu prinsip yang menjadi satu fisolofi hidupnya yakni selalu berusaha menjadi yang terbaik. Berbekal prinsip itulah, akhirnya Pinky mampu menyelesaikan studinya dalam waktu 3.5 tahun dengan IP sangat memuaskan (cumlaude). Prinsip tersebut ditanamkan oleh sang ayah sejak kecil.

Menurut Pinky, ayahnya selalu wanti-wanti kepadanya agar menjadi anak yang baik. Dan hingga saat ini Pinky berusaha mematuhi apa yang telah diwejangkan sang ayah. "Maksudnya anak yang baik itu contohnya kalau menjadi mahasiswa jadilah mahasiswa yang baik, bila menjadi orang tua jadilah orang tua yang baik," tegas Pinky.

Selama dirinya belajar di Teknik Informatika ITS pun, Pinky tetap menjaga amanah ayahnya. Seperti, dirinya tak pernah membolos kuliah atau bahkan berbuat curang dalam mengerjakan tugas. "Terus terang saja saya nggak pernah mbolos, apalagi titip absen," tutur mahasiswa asal Gresik ini. Berangkat dari petuah tersebut, Pinky berupaya memberikan hasil terbaik. "Saya ini sebenarnya nggak pinter-pinter amat. Tapi saya ingin memberikan yang terbaik. Itu saja," ungkapnya.

Kematangan sisi akademis Pinky ini ternyata makin lengkap dengan kelihaian pengalamannya dalam organisasi. Bahkan, rencana untuk lulus 3.5 tahun itu tercetus saat ia mengikuti LKMTD Himpunan Mahasiswa Teknik Computer (HMTC). Selama kuliah, Pinky aktif dalam Departemen Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan masuk dalam jajaran pimpinan  HMTC.

Lalu, bagaimana Pinky memanajemen waktu kuliah dan organisasinya? Ia menjawab tak ada manajemen khusus, tapi mengikuti alur yang sudah ada. Namun, imbuh Pinky, satu intinya, jangan pernah merasa nyaman. "Kalau sudah nyaman di suatu tempat, kita pasti cenderung stastis di tempat tersebut," tutur juara dua Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat fakultas tahun 2007 ini.

Tampaknya, prinsip yang diajarkan sang ayah telah membentuk Pinky menjadi seorang mahasiswa berjiwa petarung dan pantang menyerah dalam kompetisi. Terbukti, di samping berhasil menorehkan nama dalam jajaran organisasi eksekutif kampus, sederet prestasi kaliber internasional juga telah ditorehkannya. Diantaranya, Pinky terpilih dalam Schlumberger Talent Recognition Program 2007 dan menjadi finalis The Great Challenge IBM 2007.

Khusus untuk prestasi yang pertama yakni Schlumberger Talent Recognition Program 2007, telah menghantarkan Pinky diterima kerja sebelum lulus oleh perusahaan asing ini. "Saya berencana kerja dulu, baru kemudian melanjutkan ke S2. Itu pun jurusan yang akan saya ambil bukan lagi komputer tapi bisnis," pungkas Pinky. (f@y/th@)

Berita Terkait