ITS News

Jumat, 27 September 2024
29 April 2008, 11:04

Aris, Matang dan Berdedikasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bagi Aris, menjadi Kahima (ketua himpunan) di Teknik Informatika tidaklah cukup jika ingin berkontribusi langsung terhadap ITS. Itulah mengapa ia tetap ingin berdedikasi terhadap ITS yang salah satunya dengan menjadi presiden BEM. Menjadi Presiden BEM bukanlah rencananya. “Namun saat banyak orang berharap pada saya dan saya katakan iya, maka saya bertekad bulat untuk terus maju,” ujar putra asli Surabaya ini.

Baginya menjadi Presiden BEM bukanlah sebuah ambisi. Tapi merupakan aspirasi dari berbagai mahasiswa. Dengan dukungan tersebut disertai pengalamannya di beberapa organisasi selama ini, Aris pun mencalonkan diri untuk tetap berkontribusi pada ITS. ”Namun semua tak lebih dari motivasi untuk mengharap keridhoan dari-Nya, percuma jika kita berjalan tanpa landasan ini,” ungkapnya lagi.

Permasalahan di ITS yang menjadi salah satu pengamatannya adalah pengkaderan. Banyaknya keluh kesah para anggota himpunan jurusan telah Aris dengar. Mahasiswa dan birokrasi seperti main \’kucing-kucingan\’ dalam mengkader. ”Padahal kaderisasi adalah ujung tombak masa depan mahasiswa nantinya, bisa jadi keengganan yang menimbulkan lemahnya ormawa saat ini merupakan akibat dari kaderisasi yang semakin dihimpit,” papar Aris.

Selanjutnya, lahan gerak ITS yang beraneka ragam semestinya dapat dimaksimalkan. Mereka yang aktif sebagai akademisi, laborat, di UKM, ataupun tempat lainnya perlu sebuah penyelarasan. Semua dari mereka pasti memiliki peran, tiap-tiap peran itulah yang mesti disatukan. ”Aktivis kan gak mesti turun ke jalan, nggak salah jika fokus pada kuliah tapi dengan tetap memiliki tujuan yang sama untuk ITS,” ungkap pemilik moto plan, do, check, and act ini.

Kondisi eksternal BEM yang cukup baik saat ini juga merupakan peluang besar. Dirinya akan menjadikan BEM sebagai center isu tempat dilakukannya penyikapan yang bersumber dari berbagai informasi dari ormawa kampus lainnya. ”Walau begitu, kita juga akan menyiapkan solidnya internal terlebih dahulu,” lanjut Aris lagi.

Sedangkan visi yang dibawa Aris adalah optimalisasi potensi Keluarga Mahasiswa (KM) ITS menuju penguatan gerakan mahasiswa sebagai aktualisasi pengawalan dinamisasi bangsa. Aris memaparkan, terdapat tiga tahapan dalam visinya. Pertama adalah memperkuat internal dengan mengharmoniskan seluruh KM ITS, mengembalikan setiap elemen pada fungsinya, baru kemudian disinergikan. Dari langkah awal tersebut lahirnya sebuah gerakan mahasiswa yang maksimal sebagai langkah berikutnya. ”Dan sebagai aktualisasi, kita bisa mengawal dinamisasi bangsa,” paparnya lagi.

”Siapapun yang menang akan kita dukung selagi membawa arah kebaikan,” ungkap Aris. Kemenangan bagi Aris bukanlah akhir, tapi baru gerbang awal yang mesti dipersiapkan dan butuh kerja keras. Untuk itu, jika menang nanti, dia berharap dukungan yang nyata dari seluruh mahasiswa ITS. (mtb/th@)

Berita Terkait