ITS News

Minggu, 29 September 2024
22 Oktober 2008, 08:10

Indarto: Pembangun Harus Perhitungkan Kondisi Tanah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam orasinya, Indarto mengangkat tema Pathologie Pondasi dan Tantangan bagi Industri Bangunan Sipil.Ia menampilkan beberapa contoh kerusakan atau kegagalan suatu bangunan sipil akibat kegagalan ataupun kerusakan pondasi. Dari kasus-kasus tersebut, akan dianalisa penyebabnya dan prinsip-prinsip penanganan yang mungkin dalam perspektif geoteknik.

Beberapa contoh kasus phatologi pondasi yang biasa terjadi diakibatkan perbedaan penurunan. Contoh lainnya adalah akibat siklus drying-wetting, yaitu proses mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan muka air tanah. Pathologi akibat kelongsoran tanahlah yang sering terjadi. Biasanya terjadi di daerah bukit atau pegunungan.

Tujuan yang lebih khusus dalam karyanya lebih ditujukan kepada para pelaku industri bangunan sipil dan masyarakat umunya agar menyadari akan pentingnya peranan geoteknik dalam merencanakan maupun melaksanakan bangunan sipil.

“Semua beban struktur dilimpahkan dan pada akhirnya pasti berinteraksi dengan tanah, maka penganalisaan tanah atau geoteknik dalam hal ini menjadi bagian sangat penting dan tak terpisahkan dari industri bangunan sipil,” ujar ayah dua anak ini menjelaskan.

Meski demikian, Indarto yang meraih gelar master dan doktornya di Prancis ini mengungkapkan masih banyak para perencana dan pembangun kurang memperhatikan hal tersebut. Kasus-kasus kerusakan gedung akibat kegagalan pondasi, menurutnya banyak terjadi karena kegagalan menganalisa tanah. “Dapat berupa data tanah yang tidak lengkap atau kurang relevan, perencanaan yang tidak memperhitungkan kondisi cuaca terburuk, ataupun kajian geoteknik yang tidak tepat,” pungkas Indarto.

Indarto pun menghimbau agar dalam menginvestigasi tanah harus sesuai dengan kebutuhan dan relevan dengan perencanaan. Selain itu, pembangun maupun perencana hendaknya selalu memperhitungkan kondisi terburuk dari tanah, bukan hanya mempercayakan hasil penyelidikan tanah. “Yang terpenting adalah peningkatan pada pengetahuan geoteknik itu sendiri,” ujar Ketua DPD Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia ini.

Di akhir paparannya, Indarto mengajak kaum pelaku industri masa kini dan khususnya pelaku industri masa depan untuk membangun dengan lebih baik bagi bangsa ini. “Agar masyarakat tidak terus rugi dan dirugikan,” ujarnya. (mtb/ f@y).

Berita Terkait