ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
10 Januari 2009, 07:01

Kresnayana Yahya, Tetap Setia di Dunia Pendidikan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak hanya menjabat sebagai Direktur Enciety Business Consult, pria kelahiran Jakarta ini juga tercatat sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik. Selain itu beliau ia juga merupakan Dewan Pembina LEAD Indonesia (salah satu program The Foundation of Sustainable Development atau Yayasan Pembangunan Berkelanjutan dari Inggris, Red).

Tak sekedar itu saja, berbagai posisi penting di beberapa organisasi didudukinya seperti Ketua Asosiasi Manager Indonesia Cabang Surabaya, Presiden Asosiasi Pemasaran Indonesia wilayah Jawa Timur, dan berbagai jabatan penting lain di bidang statistik, lingkungan, pemasaran hingga demokrasi. Pria yang meraih gelar master di University of Wisconsin, Amerika Serikat ini dikenal aktif mengisi dialog interaktif di berbagai media massa seperti radio Suara Surabaya dan JTV. Tulisannya pun sering muncul di media cetak Harian Jawa Pos dan Kompas.

Dengan kepopulerannya sebagai konsultan, Kresna tidak lantas meninggalkan profesinya sebagai dosen statistika. “Saya yakin mendidik manusia itu lebih penting daripada menghasilkan uang karena kalau kita bisa mendidik manusia maka hampir pasti manusia tersebut memiliki daya lebih untuk menghasilkan uang,” papar Kresna.

”Dan saya yakin bahwa ilmu itu hanya bisa berkembang kalau ada kampus, dunia aplikasi hanya digunakan sesaat saja. Oleh karena itu, untuk keperluan jangka panjang, kampus harus selalu jadi kekuatan,” lanjutnya.

Berawal dari imajinasi
Kesuksesan yang diraih Kresnayana saat ini berkat kepekaannya dalam menganalisis suatu permasalahan. Kemampuan menganalisis tersebut ternyata telah dimilikinya sejak kecil. Ketika masih kanak-kanak ia sering membayangkan di masa mendatang apakah suatu benda memiliki fungsi dan pernanan yang sama seperti sekarang. Ia pun seringkali membuat suatu perencanaan berkenaan dengan situasi di sekitarnya.

“Saya masih ingat, dulu saya sering bertanya pada ayah saya tentang future. Kemudian ayah saya bertanya kembali, kamu kok selalu bertanya yang akan datang sih?” kenang Kresna. Dari kebiasaannya membuat rencana di masa mendatang itulah kemudian Kresna memutuskan untuk melanjutkan studi S1-nya di Jurusan Matematika ITS dengan pilihan bidang Statistika.

Pada tahun 1978, ITS memang sudah memiliki Jurusan Statistika, tetapi masih belum terpisah dari Jurusan Matematika. Kemudian pada tahun 1981 secara resmi didirikan D3 Statistika. Tahun 1983, sepulangnya dari Amerika, Kresnayana dan beberapa teman-temannya sepakat untuk memisahkan Statistika dari Matematika sehingga di tahun itu juga secara resmi ITS mendirikan S1 Statistika. Usahanya memisahkan Statistika dari Jurusan Matematika tak sia-sia. Di tahun yang sama ia menjadi Ketua Jurusan Statistika ITS.

Hingga kini, pria yang dulu aktif dalam Senat Mahasiswa ini masih aktif mengajar di Jurusan Statistika walaupun kesibukannya memberi seminar di dalam dan luar negeri begitu banyak. Kesibukan dan kepopulerannya itu tak membuatnya lupa dengan profesinya sebagai seorang pendidik. (taw/fay)

Berita Terkait