ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
02 Desember 2008, 09:12

Imam Kuswardayan, Simulasikan Kehidupan dalam Game

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Awalnya, Imam kuswardayan hanya berminat untuk menyelesaikan tesisnya yang berkaitan dengan pembuatan game. Namun di tengah pembuatan tesisnya, ada kompetisi membuat software aplikatif yang diselengarakan oleh PT Indosat selaku salah satu operator seluler terbesar di Indonesia. Berbekal game yang belum sempurna, Imam berhasil lolos menjadi finalis dan berkesempatan terbang ke jakarta sekaligus bersaing dengan 20 finalis yang tersebar dari seluruh Indonesia.

”Game yang saya ikutkan memang belum 100% jadi,” ujar Dosen Informatika tersebut. Walaupun tidak menjadi juara, namun prestasi yang digapai merupakan sebuah capaian besar mengingat persaingannya yang sangat ketat.

Game
bernama Virtual Studentyang dibuat oleh Imam ini memang sangat aplikatif terutama untuk kehidupan mahasiswa yang cenderung kurang perencanaan dalam menjalani kuliah dan kehidupannya alias easy going. Berbekal kemampuan yang ada, Imam mensimulasikan kehidupan nyata yang dikemas dalam permainan layaknya kehidupan sehari-hari. ”Harapannya game ini bisa membantu orang lain terutama mahasiswa dalam mengatur rencana kehidupannya,” imbuh pria asli Jombang tersebut.

Dalam game ini kita bisa merencanakan aktivitas kita selama rentang waktu tertentu, mengalokasikan keuangan, menjaga kondisi kesehatan, mencatat informasi penting, mengetahui evaluasi diri kita sampai menentukan dan merencanakan cita-cita yang ingin kita gapai beserta konsekuensi yang harus kita terima. Bisa dikatakan, game yang reaslistis sekali karena mencakup hampir semua segmentasi kehidupan manusia.

Yang unik, dalam permainan ini juga ada istilah game over jika kita gagal merencanakan hidup kita selama rentang waktu tertentu. Semisal saat penggguna salah mengunkan keuangannya selama satu bulan, atau Indeks Prestasi (IP) yang didapat jauh dari target yang dicanangkan maka game pun akan berakhir dengan game over. ”Sama seperti game lain pada umumnya, jika anda berhasil maka akan menang, namun jika gagal pasti akan game over sebelum waktunya berakhir,” tambah pria kelahiran 15 Desember 1976 ini.

Dengan rundown atau penghitung mundur yang ada, dipastikan pengguna tidak akan mensia-siakan sisa waktu yang ada. ”Dari sini mahasiswa diharapkan akan selalu aktif dalam memanfaatkan waktunya, entah dengan mengikuti kegiatan organisasi, kepanitiaan, menjadi asisten dosen maupun ingin menjadi pebisnis yang handal selepas kuliah nanti,” imbuh mahasiswa S2 Gametech Teknik Elektro ITS ini.

Harapan Imam ke depan, mahasiswa bisa lebih fokus dengan tujuan hidupnya, bisa merencanakan langkah-langkah yang harus dilakukan serta bisa mencermati resiko yang mungkin terjadi. "Dan terakhir, harus bisa bermanfaat bagi orang lain dan negeri ini pada umumnya," pesan Imam lagi. (hoe/mtb)

Berita Terkait