ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
16 Februari 2009, 09:02

Kisah Mahasiswa Bali di Kampus Perjuangan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat memasuki Kampus Perjuangan ITS, Ni Luh Putu Satyaning Pradnya Paramita yang akrab disapa Ning bercita-cita memiliki IPK sedikitnya 3,50. Tanpa perlu sesumbar pada teman-temannya, Ning terus memotivasi dirinya untuk mencapai cita-citanya tersebut. Dengan prinsip you will when you believe, Ning mencoba fokus dengan targetnya. Kegigihan mahasiswi semester dua ini ternyata membuahkan hasil. Di semester pertamanya ia memperoleh IP 3,64. Berjuang untuk beradaptasi di ITS dan tetap fokus pada target bukanlah hal yang mudah bagi Ning.

"Dulu di Denpasar aku termasuk kalangan mayoritas. Budayaku, agamaku, semuanya mayoritas. Tapi sekarang tiba-tiba saja aku jadi kalangan minoritas. Awal yang berat," papar mahasiswi yang masuk melalui jalur PMDK Reguler ini.

Berbeda dengan Ning yang berorientasi pada kuliahnya, Kadek Agus Satria Wisesa memiliki orientasi yang berbeda, yaitu bisnis. Tak hanya menyandang status mahasiswa semester empat, ia pun memiliki beberapa jabatan yang cukup membanggakan. Di Profesional Statistics, laki-laki yang akrab disapa Kadek ini menjabat sebagai Asisten Direktur. Ia lah yang mengkoordinir teman-temannya terkait pekerjaan mereka sebagai surveyor. Di Tim Pembina Kerohanian Hindu (TPKH), Kadek dipercaya sebagai Ketua Bidang Pengkaderan.

Di luar kampus, namanya justru lebih bersinar. Ia dikenal sebagai Direktur Smart Net, suatu business society yang bekerja sama dengan perusahaan kosmetik ternama. Dari sinilah Kadek akhirnya mampu membiayai kuliahnya sendiri. Meski giat dalam berbisnis, Kadek tidak serta merta melalaikan tugas utamanya sebagai mahasiswa. Ia tetap mampu mempertahankan IPK-nya di atas 3,0.

Ketika ditanya mengenai keputusannya kuliah di luar Pulau Bali, dengan santainya Kadek menjawab, "Kalau mau tahu apakah rumah kita bagus atau tidak, kita kan harus keluar rumah dulu," katanya. Walau begitu, proses adaptasi di Surabaya baginya bukan hal yang mudah. Dengan prinsip you can do anything, you set your mind into, Kadek terus berusaha beradaptasi di lingkungan dan status barunya sebagai mahasiswa.(taw/asa)

Berita Terkait