ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
14 Maret 2009, 08:03

Khoirul Mukhlis, Raih Cumlaude di Tengah Rutinitas Kerja

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak banyak orang yang bisa membagi dan mengatur waktu seperti Khoirul Mukhlis ini. Selain bekerja dan kuliah, alumni Teknik Elektro angkatan 2008 ini juga sering mengikuti berbagai lomba. “Sempat ada sedikit pekerjaan kantor yang terbengkalai gara-gara tugas kuliah dan lomba game yang harus diikuti. Namun, untungnya keluarga dan kantor selalu men-support saya," ujar mahasiswa asal Kediri ini. Lomba game yang pernah ia ikuti diantaranya di Malang (VEDC), Yogyakarta. (POLISENI), Semarang (UDINUS), dan masih banyak lagi.

Khoirul Mukhlis lulus dengan predikat cumlaude melalui master thesisnya yang berjudul Autonomous Classification Based on Cognitive Domain Using Self Organizing Map. Ia mengambil bidang keahlian Jaringan Cerdas Multimedia – Game Technology. Dari bidang keahliannya tersebut, tak heran bila kemudian Khoirul menguasai banyak operating system (OS). Total, ada empat OS yang ia kuasai yakni, Linux, Solaris, Windows, dan IRIS.

Secara garis besar, thesis Khoirul masuk dalam kategori kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Sistem yang ia buat bisa digunakan untuk mengelompokkan tingkat kecerdasan seseorang sesuai dengan tingkah laku atau pola penyelesaian task atau soal yang diberikan padanya. Dengan mengetahui tingkat kecerdasan ini maka dapat ditentukan metode pengajaran yang paling cocok untuk orang tersebut. Misal, dengan membaca, latihan soal, atau dengan praktek langsung di lapangan.

Implementasinya ke dalam game yang paling mudah adalah untuk model test sertifikasi bidang keahlian, misalnya programming java atau database. "Dengan menjawab beberapa pertanyaan maka dapat diketahui tingkat keahlian orang tersebut, sehingga pada waktu yang sama soal-soal yang muncul untuk dikerjakan antara peserta satu dengan yang lain sudah berbeda," papar Khoirul panjang lebar.

Berkenaan dengan thesisnya, Khoirul mengaku ingin sekali mengaplikasikan buah karyanya tersebut. "Saya ingin tesis yang saya kerjakan ini bisa diimplementasikan dalam game atau pendidikan nyata. Apalagi, masih sangat terbuka kemungkinan bila tesis itu dijadikan AI Engine untuk game pendidikan," ungkap alumnus SMAN 2 Pare ini.

Kini, kesibukan Khoirul makin bertambah. Tercatat, dirinya masuk sebagai anggota tim konsultan IT di Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Jawa Timur (Jatim). Di sana, ia dipercaya sebagai developer perangkat lunak Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (Samsat). Kini, perangkat lunak buatannya telah diaplikasikan di berapa daerah di Indonesia seperti Kepulauan Riau, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Batu, dan Tanjung Uban. Bahkan, perangkat lunaknya tersebut sempat menjuarai Indonesia ICT Award (INAICTA) 2008 yang digelar Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo).

Di tengah berbagai kesibukanya itu, terselip keinginan dirinya untuk melanjutkan pendidikan S3. "Inginya saya melanjutkan S3 kalau ada beasiswa. Apalagi otak ini juga masih suka gratisan," kata Khoirul dengan nada bercanda. "Tapi kalau memang bisa melanjutkan S3, inginya ya sekalian jadi dosen," imbuhnya. (nay/f@y)

Berita Terkait