Kesederhanaan kandidat bernomor urut 1 ini terpancar lewat jargon yang diusungnya, yakni bersyukur dan ikhlas. Ketika ditanya mengenai pemilihan jargon, mahasiswa ini pun berterus terang bahwa ia sendiri masih mencoba berproses ke arah itu. Berbagai cerita pun mengalir seputar visi misi, dan perubahan yang akan ia berikan pada BEM dan seluruh Keluarga Mahasiswa (KM) ITS.
Sebagai kandidat calon presiden BEM ITS, sebelumnya Teguh pernah menyelami kancah organisasi mahasiswa di ITS. Diantaranya ia pernah malang melintang menjadi staff Tim Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro 2007-2008. Tak main-main, setahun kemudian ia dipercaya menjadi koordinator komisi legislasi di Legislatif Mahasiswa (LM) 2008-2009. Kini ia harus bersaing ketat sebagai calon presiden BEM ITS dengan tiga kandidat lainnya.
Keinginan Teguh untuk mencalonkan diri didorong oleh tidak berimbangnya legislatif, yudikatif, dan eksekutif di Keluarga Mahasiswa (KM) ITS. “Dalam pelaksanaan organisasi di ITS sehari-hari, ada celah yang menuju pemerintahan orde baru,†ungkap kelahiran Lamongan, 27 Juli 1987.
Bukannya tanpa alasan, menurut Teguh ada tradisi tak tertulis yang tidak produktif di kalangan KM ITS. Misalnya saja dalam penyelenggaraan kongres, BEM ITS hadir penuh. Hal ini dapat memicu intervensi seperti halnya yang terjadi di pemerintahan orde baru. Teguh bertekad akan memposisikan BEM sebagaimana konstitusi dasar. “Jadi kalau yang diundang cuma seorang presiden BEM, ya saya akan hadir hanya mengajak sekretaris BEM saja,†papar anak pasangan Pii dan Umu Syafaah ini.
Selain itu, Teguh juga menyoroti masalah pengkaderan di ITS. Materi dan simulasi pengkaderan yang berupa bentakan memang diperlukan. “Tapi tingkat keseringan dan level bentakan perlu dikaji ulang,†ujar Teguh.
Ia sendiri mempunyai visi terbinanya mahasiswa ITS yang berkepribadian akademis, kreatif, responsif, dan yang bernafaskan nilai-nilai kepahlawanan 10 Nopember dalam bingkai kesatuan KM ITS. Visi ini sendiri terinspirasi karena pendirian ITS yang dilandaskan semangat yang kuat dan senjata sederhana yang digunakan arek-arek Surabaya dalam perjuangan 10 Nopember. (nrf/ap)
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),