Dalam rangka pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat ITS, Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) melakukan seleksi untuk memilih wakil terbaiknya. Setelah melewati seleksi di tingkat jurusan yakni Teknik informatika dan Sistem Inforamsi , mahasiwa terbaik di kedua jurusan itu kembali bertarung di tingkat fakultas pada tanggal 15 April 2004 lalu.

Untuk Program Studi Sistem Informasi,yang baru berdiri 3 tahun lalu diwakili tiga mahasiswa yaitu Yudhi Hardiyanto , Depta Bagus dan Dhany Saputra. Sedangkan dari jurusan Teknik Informatika juga diwakili tiga mahasiswa yaitu Rahmat Pristiwahyono,Ahmad Hoirul Basori dan Fandy Jayasaputra.

Dalam pemilihan Mawapres ini, setiap peserta diwajibkan untuk mempresentasikan makalah hasil penelitian ilmiahnya di depan para Juri. Makalah yang di tampilkan tidak hanya berkisar tentang bidang yang sedang mereka pelajari. Malahan ada salah seorang peserta mempresentasikan tentang dunia kewirausahan, seperti Yudhi Hardiyanto, yang memaparkan tentang inkubasi bisnis sebagai jembatan untuk mengemmbangkan potensi wirausaha mahasiswa.

Namun, untuk meyeleksi para mahasiswa berprestasi tidak hanya dari presentasinya. Menurut, Yudhi Purwananto, M.Kom, anggota tim juri, bahwa penilaian yang digunakan dalam pemilihan Mawapres ini menggunakan standar yang digunakan oleh ITS. Jadi penilaiannya meliputi tingginya indeks prestasi (IP) dan keaktifan mahasiswa yang masing-masing memiliki bobot 30 persen dari nalai totalnya. Dan sisanya dari presentasi ditambah hasil tes TOEFL dan tes kepribadian di SAC. "Bisa saja presentasinya bagus namun karena IP atau keaktifannya kurang maka nilainya akan lebih rendah jika dibandingkan yang lain,"jelas dosen yang juga Ketua Jurusan Teknik Informatika ini,.

Sementara itu, keenam mahasiswa tersebut dalam presentasinya berusaha menunjukkan kemampuan dibidangnya masing-masing. Misalnya, Fandy Jayasaputra, lebih menyoroti kurangnya minat perempuan untuk kuliah dibidang Teknologi Informasi. Karena berdasarkan analisanya dari tahun ke tahun jumlah mahasiswi dibidang Teknologi Informasi dan teknik pada umumnya sangat rendah."Memang perempuan memiliki perbedaan biologis dan perlakuan dari masyarakat dengan laki-laki. Tapi hal itu sebenarnya tidak menghalangi mereka untuk mendalami dunia teknik.,"ungkapnya

Lain lagi dengan Rahmat, yang membuat rancangan system XML web service untuk TNI-AL. Ia berharap dengan adanya teknologi ini kapal TNI-Al yang berada laut bisa mengirimkan laporan berupa gambar dan suara lewat Internet. "Sistem ini lebih baik dan lebih murah dari sistem konvensional, seperti radio atau telepon karena data yang ditransfer selain suara juga berupa gambar dan teks. Juga lebih baik dari system Internet biasa karena system ini menggunakan DNS (Domain name Server) sehingga pengguna tidak perlu menuliskan nama yang terlalu panjang saat mengirim pesan," Jelas Rahmat.

Sedangkan peserta dari Sistem Informasi, Dhany Saputra lebih menyoroti tentang maraknya pembajakan karya cipta seni,"Pembajakan karya seni di Indonesia ini sangat marak sehingga merugikan dunia rekaman sebesar 5 trilyun tiap tahunnya, "terangnya. Menurut, mahasiswa angkatan pertama jurusan Sistem Informasi ini , secanggih apapun teknologi yang digunakan akan sulit, untuk mencegah pembajakan karena teknologi informasi sendiri selalu berkembang. "Misalnya ketika Produser Harry Potter mengeluarkan VCD khusus dengan kapasitas 800 Megabyte untuk menghindari pembajakan memang para pembajak kebingungan karena kapasitas VCD umumnya hanya 700 Megabyte, namun sebentar kemudian sudah muncul software yang bisa memampatkan ukuran filenya sehingga VCD tersebut bisa dibajak, "jelasnya

Akhirnya, dari keenam peserta yang menyajikan makalahnya secara menarik hanya dipilih dua mahasiswa saja yakni juara pertama, Rahmat Pristiwahyono disusul Fandy Jayasaputra diperingkat kedua, keduanya merupakan mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang selanjutnya akan mewakili FTIF dalam pemilihan Mawapres tingkat ITS.(rif/rom)