ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

NO ENGINE DI ARSITEKTUR

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Memperingati hari bumi (22/04), Hima Arsitektur bersama unit Pecinta Alam Gastronom (PAG) menggelar aksi penyelamatan bumi sehari. Aksi itu diwujudkan dengan menutup portal masuk kampus untuk kendaraan bermesin. Penutupan itu berlaku untuk hari ini, (Kamis) mulai dari jam tujuh pagi sampai jam tiga nanti sore.

Sebenarnya portal itu memang tidak sepenuhnya tertutup untuk kendaraan bermesin. Mereka tetap bisa masuk kampus Arsitek. Hanya saja dengan syarat mesin kendaraan dalam keadaan mati. "Ini bukan suatu keharusan, melainkan anjuran," terang Yuli Rosianto, ketua PAG. Hebatnya, pelaksana aksi ini menyediakan diri untuk turut mendorong kendaraan yang keluar masuk kampus Arsitek.

Berbagai reaksi muncul dari orang-orang yang biasanya melintasi portal tersebut. Namun rata-rata, mereka mendukung aksi yang digelar oleh mahasiswa Arsitektur ini. Seperti diungkapkan oleh Nita. Mahasiswa teknik Sipil Lintas Jalur ini terpaksa harus mendorong sepeda motornya sampai Laboratorium Mekanika Tanah. "Ga pa-pa, lagian kan tidak tiap hari," ujar cewek berjilbab ini.

Respon dari pihak jurusan Arsitektur sangat positif. "Bahkan, tadi Pak Kajur sempat ngobrol dan mengutarakan dukungannya terhadap kegiatan ini," terang Rosi disambut anggukan teman-temannya yang lain.

Namun, diakui oleh mahasiswa angkatan 2001 ini, ada beberapa orang tidak simpatik terhadap aksi ini. Mereka biasanya langsung menyelonong masuk kampus dengan mesin kendaraan yang masih hidup. "Ya sudah…kita langsung beri mereka predikat penjahat bumi," ujar Rosi.

Selain penutupan portal sebagai aplikasi dari stop engine, ada dua aksi lagi yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa Arsitektur. Keduanya adalah stop smoke dan buang sampah di tempatnya. Untuk dua aksi ini, mereka menempel stiker dan selebaran di tempat-tempat strategis. Kerjasama dengan pihak kantin dilakukan untuk menyukseskan dua aksi tersebut. "Jadi..kalau ada yang merokok atau buang sampah sembarangan, pihak kantin siap mengingatkan," jelasnya.

Kalaupun nanti, tetap ada yang tidak peduli dengan peringatan hari bumi ini, akan ada penghargaan khusus bagi mereka. Tim Fotografer telah berkeliling kampus Arsitek untuk membidik siapa yang berhak menyandang predikat pahlawan bumi dan pemerkosa bumi. "Dan besok, hasilnya bisa dilihat di mading himpunan," ungkap Rosi. (rin/Lin)

Berita Terkait