ITS News

Jumat, 10 Januari 2025
29 September 2014, 18:09

Raih Emas Lewat Pondasi Anyar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ditemui ITS Online, Daniel, sapaan akrabnya terlihat tampak sumringah. "Saya sangat tidak percaya kalau kami bisa mendapatkan emas di Pimnas," tuturnya membuka pembicaraan. Bahkan, menurutnya ia sempat loncat kegirangan ketika namanya dipanggil untuk menerima emas menuju panggung para pemenang.

Hal ini lantaran, ia dan ketiga rekannya yakni Syahrul Siam, M Samsul Anam, Himatul Farichah, dan Cintantya Budi Casita tak menyangka bahwa PKM Karsa Cipta yang mereka usung akan meraih juara. "Awalnya kami berpikir cuma berpartisipasi saja,” tambahnya.

Daniel menerangkan Amphibi Foundation adalah tipe pondasi yang dapat mengapung di atas air. Dirinya menambahkan bahwa pondasi yang mereka ciptakan belum pernah dikembangkan sebelumnya. "Ini merupakan gabungan dari ilmu teknik sipil dan ilmu stabilitas di teknik perkapalan,” sambung mahasiswa jurusan Teknik Sipil tersebut.

Diakuinya pondasi ini sangat penting diterapkan di Indonesia, khususnya di kawasan pesisir kota. Karena  kontur tanah di area pesisir cenderung lunak. Sehingga, kerap kali terjadi kegagalan konstruksi yang mengakibatkan penurunan pondasi, keretakan dan runtuhnya bangunan.

Konsep Amphibi foundation memadukan sistem kerja dari dua dunia yang berbeda yakni sistem kerja pondasi bangunan dan daya apung kapal. Kolaborasi tersebut mampu menghasilkan model berupa pelat palanar, pelat cangkang yang berbentuk seperti setengah bola, dan terakhir adalah tiang micropile. Ketiganya memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda tetapi akan menjadi sebuah pondasi yang bisa dipakai pada tanah yang lunak apabila digabungkan.

Desain model pondasi dibuat berdasarkan pendekatan perhitungan sebagai kapal dan juga sebagai pondasi. “Tanah lunak yang merupakan media yang dibebani kami asumsikan sebagai air,” jelasnya. Dalam pengujian model, mereka memanfaatkan beberapa pemrograman yaitu SAP2000 dan PLAXIS 2D. Lewat program tersebut akan didapatkan defleksi pada pondasi. Apabila memenuhi ijin defkeksi maka pondasi aman. akan tetapi jika tidak, makan harus dillakukan design ulang.

“Setelah mendapatkan model yang memenuhi aturan, kami membuat prototipe dengan skala,” terangnya. Pembuatan prototype tersebut menggunakan beton bertulang. Beton bertulang merupakan beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan.

“Pengujian pada permodelan pondasi ini menggunakan uji pembebanan statis,” tuturnya ramah. Ujian pembebanan statis sendiri digunakan untuk menghitung penurunana stuktur terhadap beban statis. Pengujiannya dilakukan dengan cara meletakkan satu landasan yang dibebani dengan beban yang berat diletakkan langsung diatas pondasi uji.

Ijin KP demi Pimnas
Saat Pimnas berlangsung, Daniel dan keempat kawannya masih dalam status Kerja Praktek (KP). “Saya sampai harus ijin ke tempat kerja praktek,”ceritanya. Padahal pada saat itu Daniel masih melaksanakan kp di Kalimantan. Tetapi, ia pun rela pulang terlebih dahulu ke tempat diadakannya lomba.

Berkat kerja keras yang mereka lakukan selama hampir satu semester, emas yang diidam-idamkan setiap peserta akhirnya bisa mereka raih. “Saya merasa aneh kok malah tim kami yang dapet ini (emas, red),” ujarnya sumringah. Padahal menurut pandangannya banyak karya mahasiswa kampus lain yang bagus.

Selain itu, karya ini telah diikutkan dalam konferensi nasional teknik sipil yang dilaksanakan di Kota Bandung. Ia pun berharap agar karya tim tersebut bisa dipatenkan. "Mudah-mudahan bila sudah dipatenkan, nanti tidak ada yang bisa mengaakui karya tim saya," harapnya. (hil/ran)

Berita Terkait