ITS News

Jumat, 10 Januari 2025
20 Oktober 2014, 18:10

Raih Medali Emas di Peksiminas 2014

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Peksiminas adalah acara dua tahunan yang dihelat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Terdapat 15 cabang kejuaraan yang dilombakan. Salah satunya fotografi. Cabang ini dibagi menjadi dua kategori yakni fotografi warna dan fotografi hitam putih.

Dalam lomba yang mengusung tema Lanscape ini, Anang mengikuti kategori Warna. "Saya ambil foto tentang kondisi ikan di sungai Kahayan,” ujar mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini ketika ditemui. Hebatnya, foto tersebut berhasil meraih medali emas.

Anang menuturkan, foto tersebut memang sengaja didesain demikian. Menurutnya,  sungai Kahayan telah tercemar dengan banyaknya sampah yang berada di pinggiran sungai. Kondisi tersebut menyebabkan banyak ikan mati. "Karena itu, sebelum lomba, saya jauh-jauh pergi ke pasar di Palangkaraya untuk membeli ikan," papar alumnus SMA Negeri 3 Pekalongan ini.

Banyak lawan darinya yang hanya memfoto sungai Kahayan dengan pemandangan yang bagus. Sayangnya, foto tersebut tidak menjelaskan apa-apa. "Sebenarnya, di foto saya ada noise-nya, tapi menang," ujarnya.

Anang bercerita bahwa dirinya sempat sakit ketika berada di Palangkaraya. Hal ini lantaran cuaca kota tersebut jauh lebih panas dibandingkan surabaya. Walau demikian, ia tetap merasa sangat senang dan antusias. Apalagi, Jawa Timur berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 7 medali emas. "Di kompetisi ini saya berkumpul dengan banyak orang yang memiliki hobi sama,” tambah salah satu fotografer ITS Online ini.

Pra-Peksiminas
Langkah Anang menuju Peksiminas dimulai dari tingkat kampus. Kala itu, dalam kompetisi Pekan Seni Mahasiswa ITS (Peksimits) 2014 yang digelar oleh lembaga Minat Bakat (LMB) ITS, dia berhasil menjadi yang terbaik.

"Saya mengambil kenjeran sebagai objek foto,” lanjutnya. Demi sebuah foto yang bagus, selama seminggu ia rela harus bolak ke lokasi.

Usaha tersebut berbuah manis. Perjalananya berlanjut ke seleksi tingkat provinsi. Kali itu berbekal foto aktivitas seorang penjaring ikan, mahasiswa asal Pekalongan ini maju ke Peksiminal sebagai wakil Jawa Timur. "Foto itu bercerita tentang seseorang yang sedang menjaring ikan dengan menggunakan gethek (bambu yang dirakit, red) di sungai dekat Monumen Kapal Selam,” sambungnya.

Usaha yang tidak kalah keras ia lakukan. Untuk mendapatkan foto yang sesuai dengan bayangannya, mahasiswa angkatan 2012 ini rela menyewa seorang penjaring ikan. "Saya ingin mengambil foto beliau dengan background patung Sura dan Baya,” tambahnya lagi.

Berbagi Kunci Sukses
Medali emas yang diraih Anang ini bisa dikatakan buah dari usaha pantang menyerah yang dilakukan. Sebelumnya, ia telah sering mengikuti berbagai lomba fotografi dan selalu kalah. Namun, semua kegagalan yang dilalui dianggapnya sebagai pengalaman untuk ikut kontes selanjutnya.

Tak hanya itu, juga kerap merasa minder sebab kamera lawan lebih bagus dan lebih besar dari kepunyaannya. Namun, ia percaya dengan quote dari Arbain Rambey, seorang wartawan senior Kompas. "Kalau mau motret jangan menunggu kamera bagus, pakai saja yang sudah ada. Karena kualitas suatu foto itu tergantung dari pemakainya,” ujarnya menirukan. Dari situlah, kepercayaan diri Anang mulai meningkat.

Selain usaha gigih, rencana matang dan doa adalah modal lain yang diperlukan. Dia berpesan, bahwa observasi lokasi sangat penting untuk mendapatkan foto dengan angle yang bagus. Ia pun mengingat pesan dari pembimbingnya, Bambang Mardiono Soewito SSn. "Dalam mengambil foto landscape, jangan hanya foto bagus saja yang diambil. Kita harus menitipkan sebuah pesan di foto tersebut," simpulnya.(ila/ran)

Berita Terkait