DSC merupakan kompetisi pencarian pengusaha muda tangguh dengan ide bisnis yang kreatif dan inovatif. Dalam ajang ini, para pengusaha ataupun mereka yang baru memulai usaha, yang selanjutnya disebut Challanger, dapat mengirimkan proposal ide bisnisnya.
Proposal yang lolos tahap penyeleksian akan diikutsertakan ke tahap berikutnya. Pada tahap selanjutnya, Challanger akan diuji pengetahuan bisnisnya, kemampuan menjalankan bisnis, dan karakternya sebagai wirausaha. Pengujian ini menggunakan aspek Paham, Piawai, dan Pesona (3P) sebagai penentu kesuksesan para peserta.
Dalam kompetisi tersebut, Fitran berhasil keluar menjadi runner up satu berkat usahanya yang bernama Vitran Beverage, Minggu (21/12) lalu. "Ini merupakan bisnis kedua saya yang telah berjalan selama sembilan bulan, mulai April 2014. Sebelumnya saya sempat membuka bisnis Jagung Bakar Kang Vitran, namun mengalami kebangkrutan," jelasnya.
Vitran Beverage merupakan salah satu produk minuman dari perusahaan Vitran Company Indonesia (VCI) miliknya. Selain memproduksi minuman, lanjutnya, VCI juga memproduksi Vitran Food yang berfokus pada makanan. "Ada 98 produk VCI yang telah saya buat, enam produk di antaranya telah dipasarkan," papar anak tunggal dari pasangan Ir Lilik Sutarmi dan Drs Joti Slamet Prihadi ini.
Dalam kompetisi tersebut, Fitran tidak merasa berbangga diri ketika terpilih menjadi Grand Finalis East Region Surabaya. Padahal, ia telah berhasil menyisihkan ribuan peserta dari region yang sama. Untuk itulah, ia sangat ingin menjadi pemenang pertama dalam kompetisi ini. ”Menjadi juara pertama dan mendapat modal usaha sebesar Rp 500 juta adalah tujuan utama saya," ungkapnya.
Usaha dan kerja keras yang telah dilakukan oleh mahasiswa asal Jember ini tidak sia-sia. Meski kandas menjadi juara pertama, ia tetap berhasil menjadi runner up satu pada kompetisi tersebut dan meraih hadiah sebesar Rp 200 juta. Selain itu, mahasiswa kelahiran 22 tahun silam ini juga berhasil dinobatkan sebagai pemenang termuda.
Prestasi Fitraan tidak berhenti di sini saja. Pada ajang yang sama, ia terpilih menjadi Brand Ambassador Wismilak Diplomat berlabel Arti Sebuah Kesuksesan 2015 dan mendapatkan pembinaan bisnis selama dua tahun oleh Ganesha Entrepreneur Club ITB.
Jatuh Bangun Berwirausaha
Menjadi seorang entrepreneur merupakan impian dari mahasiswa semester tujuh ini. "Sejak usia 19 tahun saya sudah bercita-cita menjadi seorang pengusaha yang dapat memberi lapangan pekerjaan bagi orang lain. Hasilnya, pada semester dua, saya nekat membuka usaha Jagung Bakar Kang Vitran,” ceritanya pada ITS Online.
Dari usaha Jagung Bakar ini, Fitran mampu membeli sembilan gerobak dan mempekerjakan sembilan pegawai. Gerobak tersebut ia sebar di beberapa titik strategis. Dari usaha ini, ia berhasil meraup omzet penjualan sebesar Rp 9 hingga 12 juta setiap gerobak per bulannya.
Namun usaha ini tidak berjalan lancar, karena pada November 2013 usaha Jagung Bakar Kang Vitran mengalami gulung tikar. "Kebangkrutan ini berawal dari insiden kebakaran yang menyebabkan sebagian bangunan supermarket tempat penjualan produk kami ludes terbakar. Alhasil, saya harus mengganti kerugian sebesar Rp 26 juta," jelasnya.
Fitran menambahkan, sebanyak delapan gerobak miliknya dijual untuk membayar ganti rugi. Namun, hasil dari penjualan tersebut masih belum cukup untuk membayar ganti rugi. Berbagai cara telah ia lakukan untuk membayar kerugian tersebut. Salah satunya adalah dengan membuat bisnis baru bernama Vitran Beverage. Bisnis inilah yang akhirnya membawa Fitran ke puncak kesuksesan. Tak tanggung-tanggung, kini ia mempunyai sembilan outlet yang tersebar di empat kota di Jawa Timur yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Jember. Ia pun berhasil meraih omzet sebesar Rp 130 juta per bulannya.
Untuk ekspansi usahanya, Fitran berencana menggunakan dana dari Wismilak sebesar Rp 200 juta itu untuk membeli beberapa alat penunjang usahanya. Selain itu, ia juga berencana mengikutsertakan usahanya dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015.
Ia berpesan, untuk meraih kesuksesan dibutuhkan sebuah perjuangan dan usaha keras. "Jangan takut untuk bermimpi karena mimpi itu yang akan membawamu kepada kesuksesan. Yang terpenting adalah usaha kita untuk meraihnya," pungkasnya. (sho/ady)