ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Tim Pesparawi ITS Latihan Menjelang Konser

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Konser yang digelar sebagai bagian dari GTC 3.0 (Give Thanks Concert Release 3.0) ini merupakan bentuk latihan tim menjelang Pesparawi Mahasiswa Nasional VIII di Jayapura, Papua. Dalam masa persiapan, selain digelar konser juga dilaksanakan pelayanan pada gereja-gereja di Malang dan Surabaya.

Dalam sejarahnya, GTC telah diselenggarakan sebanyak tiga kali. Masing-masing merupakan konser tunggal tahunan. "Konser ini memang ditujukan sebagai simulasi sekaligus ajang evaluasi dalam melihat kesiapan konser full version. Jadi tidak menampilkan kekutan penuh tim termasuk tidak menampilkan pilihan lagu yang akan dibawakan dalam festival nanti," ungkap Miko, salah seorang anggota tim. Rencananya mereka akan tampil full version dalam GTC 3.0 di GKI Emaus pada 18 Juni 2004.

GTC 3.O merupakan bentuk pembinaan tim selama enam bulan dalam mempersiapkan diri mengikuti Pesparawi. Dengan obyek pembinaan adalah mahasiswa Katolik yang tergabung dalam Divisi Paduan Suara Phia Vocalista Tim Pembinaan Kerohanian Katolik (TPKK) ITS dan mahasiswa Kristen yang secara personal mau meningkatkan kualitas dalam berolah vokal.

Selama masa pembinaan para peserta wajib mengikuti latihan yang diadakan tiga kali dalam seminggu. Para peserta dididik untuk menguasai teknik vokal dasar, interpretasi lagu, liturgi gereja, manajemen paduan suara, manajemen event, membangun jaringan paduan suara dan materi dasar theologi pujian.

Konser yang diadakan selama 1,5 jam kemarin menampilkan 13 buah lagu dalam berbagai bahasa. Termasuk bahasa Latin, Inggris maupun daerah. Secara keseluruhan penampilan mereka tergolong prima dengan disertai gerak badan yang sesuai irama lagu. Sayangnya, atensi dari mahasiswa yang hadir sangat memprihatinkan. Jumlah penonton dapat dihitung dengan jari.

Sementara untuk Pesparawi yang bakal terselenggara dari 31 Juli-9 Agustus di Jayapura, tim ITS akan turun dalam tiga kategori, yaitu klasik, kontemporer dan etnik. Masing-masing dengan pilihan lagu Locus Iste, O Magnum Mysterium dan sebuah lagu berbahasa Bali Warte Malaikat.(elg/ryo)

Berita Terkait