Mereka adalah Rino Supriadi Putra, Kelvin Adisetya, Mochammad Nurman Ibnussalam, dan Muhammad Fazlurrahman Arief. Menurut Rino, LKTI ini merupakan kompetisi yang membahas tentang pengaplikasian keilmuan JTI. "Dalam kompetisi ini peserta dituntut untuk memahami dan mengaplikasikan keilmuan JTI melalui sebuah study case," jelas mahasiswa angkatan 2011 ini.
Tema yang diangkat sendiri untuk tahun 2015 ini adalah Increasing The Competitiveness of Gas-based Industry to Support Energy Security Through Strategic Management. Dari tema tersebut, peserta diajak untuk menuliskan idenya dengan menggunakan nilai-nilai teknik industri yang didapat.
Lebih lanjut, dikatakannya bukan perkara mudah untuk menjadi perwakilan ITS dalam kompetisi tahunan ini. Beberapa seleksi di tingkat institut harus mereka jalani hingga akhirnya terpilih menjadi tim perwakilan ITS. "Awalnya kami tidak menyangka terpilih menjadi tim yang akan mewakili ITS dalam kompetisi prestisius tersebut," ungkap Kelvin Adisetya.
Lebih lanjut, mahasiswa yang akrab disapa Kelvin ini memaparkan kisah perjuangannya sebelum terpilih menjadi tim perwakilan ITS. Menurutnya, sejak kompetisi ini digelar, ia dan timnya berusaha untuk menuliskan ide yang unik dalam karya tulis buatannya. "Selama kurang lebih dua bulan kami menyusun karya tulis ini," jelasnya.
Selain itu, menurut Kelvin karya tulis yang mereka buat tidak hanya sekedar ide tanpa solusi berkelanjutan. Ia meyakini timnya juga memberikan solusi alternatif yang berkelanjutan guna mengatasi permasalahan gas di Indonesia. "Dalam kompetisi ini, kami menawarkan solusi alternatif berupa optimasi pipa gas dengan pendekatan JTI," paparnya.
Setelah lolos tahap seleksi tingkat institut, kemampuan tim Pandai Besi JTI kembali diuji. Mereka harus mengetahui dan memahami secara detail ilmu JTI yang telah dipelajari. "Dalam kompetisi ini pula pengetahuan kami diuji," ungkap Mochammad Nurman Ibnussalam.
Ia menjelaskan sedikitnya terdapat tiga stage yang diujikan. Yakni stage pertama IEQ Test yang merupakan stage pengetahuan dasar JTI dan stage kedua Simulation Gaming yang mengujikan simulation model dan kemampuan menentukan strategi.
Nantinya nilai dari setiap stage akan diakumulasikan dan dipilih lima tim terbaik untuk melaju ke stage tiga. Pada stage terakhir ini peserta akan diberikan sebuah Real Case Study berdasarkan tema yang telah ditentukan. Dalam stage terakhir ini, lanjutnya, kemampuan peserta dalam memecahkan sebuah permasalahan yang ada akan diuji.
Pada stage ini, peserta diberikan sebuah kasus mengenai pengelolaan energi di Indonesia. "Kami diposisikan sebagai seorang pembuat kebijakan menyoal pengelolaan energi gas yang ada di Indonesia," kenang Rino.
Tak ayal, jawaban yang mereka berikan mengenai solusi alternatif dalam pengelolaan energi ini pun berhasil menuai kagum dewan juri. "Kami tawarkan sebuah alternatif baru berupa pembangunan pipa gas," tambahnya.
Diakhir, Kelvin juga sempat memberikan tips menjadi juara dalam kompetisi LKTI kepada mahasiswa JTI. "Untuk memenangkan kompetisi ini, pahami pengetahuan dasar mengenai keilmuan JTI. Selain itu, cobalah untuk melihat suatu permasalahan secara sistemik bukan pada individu saja," pungkasnya. (sho/man)
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,
Kampus ITS, ITS News — Mengimplementasikan salah satu program yang disampaikan pada Pidato Rektor Awal Tahun 2025, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meneruskan estafet kepemimpinan dalam lingkup fakultasnya. Dr Ing
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST