Mahasiswa yang mengaku sempat aktif menjadi pengurus di BEM ITS ini mengaku termotivasi setelah pengembangan ide-idenya berbuah kemenangan pada beberapa kompetisi yang diikuti. Bahkan, hal itu dialaminya sejak meraih medali perak dalam ajang PIMNAS 27 yang diselenggarakan di Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Passion alumnus SMAN 10 Malang Sampoerna Academy mengenai dunia karya tulis memang telah ada sejak ia masih duduk di bangku SMA. Meski diakuinya status sebagai mahasiswa memaksanya untuk tidak lagi menggeluti dunia tulis-menulis, namun, ia tetap terlibat dalam berbagai kegiatan di KM ITS. Hal itu pun ternyata membuat Roni memiliki teman yang lebih banyak sehingga dapat mengajak beberapa dari mereka untuk bergabung dalam pengembangan ide karya tulis ilmiah yang digagasnya.
Lantas, sebenarnya, apakah hal yang paling dibutuhkan dalam dunia kepenulisan ini? Secara tegas Roni mengungkapkan bahwa modal utama yang harus dimiliki adalah niat. ”Passion saja tidak cukup. Passion tumbuh seiring kuatnya niat. Dalam hal ini, menjaga niat tentu menjadi dasar utama dalam meraih sesuatu,” jelasnya. Kegemaran membaca Tugas Akhir di ruang baca jurusan, lanjutnya, dikatakannya turut membantu Roni dalam membuat sebuah karya tulis. Ia pun menegaskan bahwa ide yang dibawa tidaklah harus orisinil, yang utama baginya adalah memodifikasi ide dan dampak dari karya-karya yang sudah ada sebelumnya.
Menurutnya, yang sangat disayangkan adalah justru di bidang itulah arek-arek ITS memiliki kekurangan yang cukup signifikan. Baginya, jika punya keinginan yang besar dalam kegiatan tulis menulis, maka akan timbul dorongan untuk terus belajar memperbaiki tulisan yang dibuat. "Dengan sering belajar dan berlatih akan membuat orang handal untuk membuat tulisan-tulisan ilmiah," terangnya.
"Kuatkan niat, baru belajar masalah penulisan. Belajar kepenulisan di abad ini bisa dilakukan lewat mencari referensi di internet," tegasnya. Lalu, lanjutnya, setelah itu tinggal bagaimana penulis mengolah pemikiran dan ide yang dimiliki ke dalam bentuk karya tulis. Roni pun mengutarakan bahwa meski dirinya berawal dari ketidakmampuan, namun sensasi melihat orang lain memegang piala lantaran prestasinya mendorong Roni agar bisa seperti mereka yang berperestasi. (hil/man)
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,
Kampus ITS, ITS News — Mengimplementasikan salah satu program yang disampaikan pada Pidato Rektor Awal Tahun 2025, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meneruskan estafet kepemimpinan dalam lingkup fakultasnya. Dr Ing
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST