Irsan mengaku, dirinya mengetahui kegiatan ini sejak dua tahun lalu saat diadakan di Bali. "Dulu teman saya dari universitas lain mengikuti event terbesar untuk mahasiswa se-dunia itu," terangnya. Karena hal itu, Irsan pun bertekad untuk mengikuti acara tersebut.
Pasalnya, Mahasiswa Departemen Teknik Kimia tersebut adalah penerima beasiswa dari perusahaan Total pada edisi 2015/2016. Sehingga ia mendapatkan newsletter setiap bulannya. "Ketika Total mengirimkan newsletter yang menginformasikan My Total Campus Challenge, saya pun langsung tertarik," ucapnya menjelaskan.
Pemenang dari kegiatan My Total Campus Challeng tersebut mendapatkan bantuan berupa sponsor dari pihak Total. Lewat lomba tersebut Irsan pun menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mendapatkan bantuan dari Total untuk mengikuti kegiatan Student Energy Summit.
Sebelum ditunjuk mewakili Indonesia, Irsan berangsur-angsur melewati beberapa tahapan seleksi. Tahap pertama, dirinya harus masuk dalam 9 besar dari seluruh peserta di dunia yang berjumlah 400 peserta.
Kemudian dari 9 besar ini diambil 1 perserta yang paling banyak mendapatkan votes dari foto atau video yang ditampilkan. "Lombanya sebenernya sederhana, hanya upload foto atau video berdurasi sepuluh detik yang bertemakan renewable energy yang diimplementasikan di kampus," terangnya.
Irsan sendiri mengambil tema elecrtic vehicle yang terdiri dari bus listrik, mobil listrik nasional (Molina), dan juga motor listrik yang ada di kampus ITS. "Tujuan saya ingin memperkenalkan bahwasannya kampus ITS memiliki teknologi semacam ini," ucapnya bangga.
Irsan sempat mengalami kendala ketika pengambilan voting. "Kemarin pengambilan voting sempat ditutup tiba-tiba, lalu saya mengonfirmasi penutupan yang belum waktunya itu," ujarnya.
Berkat kegigihannya, akhirnya pihak panitia memberi waktu tambahan 1×24 jam. Perpanjangan waktu itu pun digunakan dengan sebaik mungkin oleh Irsan untuk mendapatkan vote yang lebih banyak. "Alhamdulillah saya bisa unggul sekitar empat ratusan suara dari pesaing terdekat," ungkap mahasiswa angkatan 2013 ini.
Dalam Student Energy Summit, ada sekitar 700 mahasiswa dari seluruh dunia yang akan membahas energi secara keseluruhan baik energi konvensional maupun terbaharukan. Pembahasannya dilakukan melalui diskusi, seminar, dan juga studi kasus.
"Untuk studi kasus, satu timnya terdiri dari tiga mahasiswa yang dipilih secara acak oleh panitia," tambah Irsan.
Sebelum mengikuti Student Energy Summit, Irsan sendiri pernah mengikuti kegiatan internasional yang lain. Diantaranya lomba poster di Universiti Teknologi Malaysia, Oil Rig Design di Universiti Teknologi Mara ITM Malaysia, serta pernah mengikuti konferensi Society of Petroleum Engineer Filipina.
Irsan berharap mahasiswa ITS bisa memperbanyak pergaulan dengan orang-orang di luar kampus. "Persaingan sebenarnya sangat luas di luar sana," tegasnya.
Menurutnya mahasiswa ITS harus mengiuti banyak kegiatan yang ditawarkan oleh perusahaan ataupun organisasi yang dapat menambah ilmu dan juga networking. "Banyak sekali kesempatan, tinggal bagaimana kita, mahasiswa, dapat mengambil kesempatan itu dengan membagi waktu yang kita punya," pungkasnya. (id/hil)