ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Dianggap Buangan, Sulit Naik Pangkat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bidang pustaka boleh dibilang termasuk bidang profesi yang langka di Indonesia. Pada tahun 2003 saja, tidak lebih dari 130 orang bekerja di bidang pustaka tercatat di Badan Perpustakaan Jawa Timur. Hal itu disampaikan Dewan Pembina Badan Perpustakaan Jatim, Drs. Soerjanto Subandi,MM dalam pembukaan acara seminar pustakawan bertema "Pembinaan dan Pengembangan Karier Pustakawan" hari Selasa (22/6). Bertempat di perpustakaan pusat lt.2, acara ini dihadiri 120 pustakawan dari seluruh Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Soerjanto menyatakan bahwa masalah yang selama ini menjadi kendala adalah sulitnya kenaikan pangkat / jenjang jabatan fungsional pustakawan. "Sehubungan dengan hal itu, kita dituntut untuk mengetahui lebih jauh pengembangan jabatan fungsional pustakawan dengan cara membina karier, meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan prestasi kerja pustakawan," kata Soerjanto.

Untuk bisa melaksanakan hal itu secara maksimal, Soerjanto membeberkan aspek-aspek yang perlu diperhatikan yaitu penempatan pustakawan, tersedianya lahan kerja pustakawan, penugasan dari pimpinan unit dan motivasi kerja terhadap pustakawan. "Diantara itu semua, ada hal yang masih perlu kita benahi adalah pendidikan profesi yang baik dan minimnya sosialisasi tentang perpustakaan dan kepustakawanan," terang Soerjanto.

Disebutkan oleh ketua panitia, Drs. Taufik Fauzi, tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk memotivasi pustakawan agar lebih meningkatkan etos kerjanya dalam menekuni profesi sebagai pustakawan. "Selain itu juga untuk memotivasi pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) untuk lebih berperan aktif dalam upaya pembinaan dan pengembangan profesi pustakawan," ujar pengurus IPI ini.

Lebih lanjut Taufik menjelaskan, untuk mencapai tujuan tersebut akan disampaikan beberapa materi yaitu tentang pengembangan jabatan fungsional pustakawan dalam menyikapi PP No. 8/2003, peran pihak manajerial dalam pengembangan karier pustakawan, serta solusi pemenuhan angka kredit pasca Kepmenpan no. 132/KEPMENPAN/12/2002.

Selain itu ditambahkannya, empat unsur pendukung yang harus diperhatikan dalam pengembangan profesi pustakawan, yaitu perpustakaan dibutuhkan oleh masyarakat, perkembangan ilmu dan informasi, perkembangan teknologi informasi dan pengakuan dari pemerintah.

"Selama ini orang-orang yang ada di perpustakaan itu dianggap orang buangan karena sudah pilihan terakhir sehingga seringkali kurang diperhatikan. Dalam seminar ini kami ingin menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan pusat," kata Taufik. Untuk itu, panitia mengundang Sekretaris Perpustakaan Nasional RI, Drs. Supriyanto, Msi, yang sekaligus menyampaikan materi Pengembangan Karier Pustakawan. (sep/har)

Berita Terkait