ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Rektor ITS Berikan Beasiswa bagi Anak Karyawan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mereka menerima uang untuk kebutuhan pembayaran SPP yang besarnya bervariasi tergantung dari tingkat sekolahnya. Untuk siswa SD meneriam beasiswa sebesar Rp 50 ribu per bulan yang diterimakan tiap awal bulan, tingkat SMP sebesar Rp 75 ribu per bulan, dan tingkat SMA sebesar Rp 100 ribu per bulan. Sedang mereka di tingkat perguruan tinggi menerima beasiswa sebesar Rp 750 ribu per semester.

"Bantuan beasiswa ini tidak lain merupakan bagian dari upaya ITS didalam menjalankan tradisi yang ingin dibangun, yakni tradisi socio-cohesiveness," kata rektor Prof Dr Ir Mohamman Nuh DEA. Dikatakannya, sebagai suatu oragnisasi pendidikan tinggi, ITS memiliki fungsi-fungsi stratejik dalam konteks membangun bangsa.

Dengan jumlah populasi sekitar 20.000 orang, terdiri dari 17.000 mahasiswa, serta 3000-an dosen dan karyawan, level pendidikan berada di atas rata-rata, inflow mahasiswa baru sekitar 4000 dan outflow lulusan sekitar 3500, maka sebagai komunitas, ITS harus mampu membangun ikatan-ikatan sosial, ikatan emosional, sehingga, kata Mohammad Nuh menambahkan, ITS bukan saja tempat bekerja, tempat menuntut ilmu, akan tetapi ITS sebagai "Ibu" yang mampu membesarkan dan mendidik anggota komunitas ITS.

Kerinduan akan kemuliaan Sang Ibu, kata rektor, serta kehangatan yang penuh kasih sayang, menjadikan ITS sangat dirindukan dan dijaga kehormatannya (image building). "Hubungan antar anggota komunitas bukan sekedar hubungan kerja yang berbasis rasionalitas semata, tetapi kita mampu membangun hubungan yang jauh lebih mendalam yaitu habungan antar manusia yang manusiawi," katanya.

Dijelaskannya, bentuk-bentuk pemberian perhatian pada peristiwa-peristiwa tertentu, dapat menambah tumbuhnya socio-cohesiveness tersebut. Kuatnya socio-cohesiveness, menjadikan keluarga besar ITS terasa sangat menikmati keberadaanya di ITS. Rasa ini sangat kondusif untuk tumbuhnya prestasi-prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu rektor masih memberikan kesempatan kepada karyawan yang memang belum mengajukan putra-putrinya untuk mendapatkan beasiswa, bisa segera mengajukannya.

Mohammad Nuh melihat, kurangnya perhatian dan lemahnya ikatan sosial akan mendorong brain drain baik yang bersifat terang-terangan maupun tersembunyi (hidden). "Semangat socio-cohesiveness, juga menjiwai dalam penataan dan pengembangan institusi. Kebijakan-kebijakan yang sifatnya affirmative terhadap unit yang memiliki keterbatasan sumberdaya harus dilakukan, dengan tetap memperhatikan prinsip keadilan," katanya.

Rektor melihat, kuatnya ITS bukan terletak pada kuatnya satu mata rantai tertentu saja, tapi kekuatan rerata yang dimiliki oleh seluruh mata rantai yang dimiliki ITS. Untuk itu, prinsip resources sharing, interaksi sinergis antar unit harus didorong untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu dengan menaikkan kekuatan minimal mata rantai (unit) terlemah dan menaikkan rerata kekuatan ITS. "Dalam konteks kehidupan sosial, dengan socio-cohesiveness tersebut kita mampu membangun keharmonisan kehidupan dalam struktur masyarakat yang majemuk (pluralistic society)," kata rektor.
(Humas–ITS, 9 Juli 2004)

Berita Terkait