ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

PENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DENGAN KOMPETENSI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bagaimana cara dunia pendidikan menghasilkan lulusan yang benar-benar kompeten itulah yang menjadi bahan pemikiran tim kurikulum dalam menyusun matrei silabusnya. Terkait dengan adanya kurikulum baru ini mendorong tim kurikulum Teknik Perkapalan meningkatkan bobot materi pada beberapa mata kuliah. Bahkan ada mata kuliah yaitu Tugas Rancang yang dirubah metodenya.

Demikian diungkapkan Ir Petrus Eko Panunggal, PhD, ketua tim kurikulum, disela-sela lokakarya pemantapan silabus baku jurusan teknik perkapalan beberapa hari lalu. Hal itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan pasar dunia kerja yang menginginkan tenaga kerja professional dibidangnya. Pada akhirnya diharapkan lulusan tersebut bias bekerja sesuai bidang profesinya yaitu merancang kapal.Sebab selama ini lulusan yang betul-betul bekerja di galangan, prosentasenya tidak tinggi.Kebanyakan dari mereka malah bekerja dibidang lain seperti bidang statistik. Untuk itu, bidang-bidang ilmu yang masih terkait ikut dimasukkan ke dalam kurikulum inti.

Disamping itu, Ir Affandi, MM, Direktur DKB Jakarta mengemukakan bahwa bangsa kita belum komitmen dalam hal profesionalitas bidang yang ditekuni. Dalam perusahaan selalu ada proses yang membutuhkan input yang baik sehingga diharapkan outcome yang baik pula. Karenanya harus ada restrukturisasi yang bisa meningkatkan daya saing agar produknya meningkat. Peningkatan daya saing ini berbenturan pada dua hal yaitu masalah keuangan dan SDM. Namun disini lebih ditekankan pada SDM.

Saat ini kebutuhan SDM tersebut belum dapat dipenuhi sesuai spesifikasi yang diinginkan sehingga tenaga yang tersedia tidak siap pakai atau siap latih.Hal tersebut dikarenakan beberapa hal diantaranya pendidikan sekarang terlalu menekankan teori teknis, kurangnya pemahaman atas aplikasi dan teori yang dipelajari, lemahnya pengetahuan dan pemahaman managerial skill serta kurangnya pengetahuan tentang faktor nonteknis.

Sementara itu, disiplin ilmu yang sempat menjadi perdebatan dalam diskusi panel adalah Ekonomi Teknik dan Analisa Biaya. Menurut Broto, salah satu panelis mengatakan alumni ITS itu dalam hal teknis oke tetapi urusan ekonomi kurang diterima. Karenanya bidang ekonomi termasuk manajemen bisnis harus masuk dalam kurikulum inti agar mereka (sarjana teknik) bias mengontrol jalannya cost dan administrasi dalam instansi atau perusahaannya.

Selain itu, banyak sekali hal yang didiskusikan berkaitan erat dengan materi perkuliahan yang tercantum dalam silabus.Baik masukan maupun kritikan kerap kali terlontar dari peserta lokakarya.Dan yang paling diutamakan yaitu merealisasikan konsep link and match antara dunia usaha dengan dunia pendidikan. Sebab hal tersebut sangat diperlukan agar kebutuhan dunia usaha dapat dipenuhi oleh dunia pendidikan dengan spesifikasi yang sesuai.(d1ti/bch)

Berita Terkait