ITS News

Senin, 02 September 2024
24 November 2013, 22:11

Banggalah Jadi Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seharusnya sudah menjadi kebanggaan bagi semua rakyat Indonesia yang tinggal did aratan khatulistiwa ini. Namun demikian, kebanggaan itu seolah-olah hilang dari orang-orang yang tinggal di negeri ini. Mereka beralasan, negeri ini tidak modernlah, ketinggalan zamanlah ataupun karena berbagai alasan lainnya. Kalau kita pikir-pikir ulang, pernyataan mereka yang berpendapat demikian itu salah besar.

Pernah didalam suatu kutbah Jumat saya mendengar mengenai hilangnya rasa bangga dari rakyat ini. ”Negeri ini terlalu ingin menjadi negeri yang kelihatan maju, dengan cara mengikuti tren yang ada di negera maju. Dengan catatan tanpa mempedulikan kekayaan yang ada di negeri sendiri,” imbuh sang khatib.

Rasa kita tahu bahwa sifat-sifat demikianlah yang justru membuat negara ini menjadi tidak semaju negara lain. Padahal kalau kita mengolah kekayaan laut saja yang ada di negeri ini, saya berpendapat bahwa negeri ini bisa menjadi super power diatas negera negara lain. Bahkan besar kemungkinan Amerika pun bisa sedikit gemetar melihat kekayaan negeri kita.

Orang-orang di negeri ini terlalu berpikir bahwa jika kita mengikuti negeri A-lah atau mungkin negeri B-lah. Maka kita akan menjadi negeri yang maju. Iya sih bisa jadi negeri ini menjadi negeri yang maju. Tapi besar kemungkinan identitas negera kita, yaitu selaku negara yang mempunyai hasil kekayaan yang melimpah di alamnya itu bisa menghilang.

Sungguh sesuatu hal yang tidak kita harapkan bukan? Analoginya ya seperti kita menjadi kaya, tapi kekayaan itu didapat dari hasil berhutang kepada orang lain. Kadang ada juga yang mengatakan bahwa beberapa orang itu mending menjadi warga dari negeri lain yang katanya lebih maju daripada Indonesia. Ya seperti itulah tanda orang-orang yang tidak bangga bahkan mungkin tidak mau menjadi bagian dari negeri ini.

Yang dilakukan oleh mereka hanyalah mencela, menghina, tapi tanpa mempunyai keinginan untuk merubah keadaan yang terjadi pada negara ini. Padahal sebenarnya orang asing yang datang ke negeri ini, justru merasa negeri ini berbeda daripada yang mereka kenal.

Semisal salah seorang mahasiswa asing yang saya ajak ngobrol pada waktu perayaan Dies Natalies 53 kemarin mengatakan ,"Indonesia itu negeri yang menarik, budayanya banyak dan orang orang nya juga ramah."

Dia bahkan menceritakan kepada saya bahwa dia merasa senang karena sudah bisa menguasai bahasa Indonesia, cukup dengan 8 bulan. Diapun mengatakan, bahwa dirinya sudah bisa mengatakan beberapa kata yang ada dalam bahasa Jawa. Misal kata sopo (sopo = siapa ), ataupun juga kata mangan ( mangan = makan ). Saya yang berdiskusi dengannya saja sampai berpikir kok orang asing saja merasa senang dengan kebudayaan bangsa kita. Tapi kenapa, rakyat Indonesia sendiri malah ada yang membenci negerinya? Bahkan lebih memilih tinggal di luar negeri daripada tinggal di Indonesia sendiri.

Entah apa dan mungkin siapa yang salah, tapi yang jelas menurut pendapat saya Indonesia tidak salah. Tapi orang-orang nya saja yang tidak bersyukur dengan apa yang Allah karuniakan untuk Ibu Pertiwi kita. Tetapi untungnya, ada di antara mereka yang masih membela negeri ini. Mereka membelanya dengan berbagai prestasi. Mulai dari prestasi yang bersifat akademik sampai prestasi non akademik.

Dan saya ingat mengenai perkataan dari seorang khatib Jum’at yang berbunyi, ”Cukuplah negeri ini menjadi kaya dan menjadi besar dengan hasil alam yang ada di negeri ini, cukuplah menjadi diri sendiri dan tak perlu mengikuti bahkan untuk menjadi seperti negara lain. Negara ini bisa maju dengan mensyukuri dan memanfaatkan apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.”

Dari kutipan di atas intinya kita harus tetap bangga dengan apa yang kita punya. Karena apa yang kita punya itu, sangatlah berbeda dengan negeri negeri lain. Banggalah jadi Indonesia!

Hilmi Firmansyah
Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan 2012

Berita Terkait

ITS Media Center > Opini > Banggalah Jadi Indonesia