ITS News

Senin, 02 September 2024
23 November 2013, 12:11

Merindukan Pemimpin yang Tegas dan Santun

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Tanahmu akan aku jual dengan harga yang tinggi" jelas sang gubernur. Tapi si Yahudi pun tetap menolak apa yang di inginkan oleh gubernur ini. Sampai akhirnya sang gubernur pun tetap membongkar paksa tempat itu. Orang ini hanya termangu melihat gubuknya yang bagaikan bulu ayam yang dicabuti dengan mudahnya. Namun sampai penggusuran gubuk ini slesai  si Yahudi   tetap berdiri terpaku di sisi agak jauh dari gubuknya menunggu bayang-bayang  pasukan yang masih tertinggal di ingatannya.

Dalam kesendiriannya dia hanya bisa mengadukan kejadian ini pada dirinya sendiri. Sapmpai akhirnya ilham Tuhan pun datang panya. "Brangkali khalifah bisa membantu terhadap apa yang sedang aku alami ini" ungkapnya dalam hati. Singkat cerita akhirnya dia berencana untuk menemui khalifah yang kira-kira untuk mencapai tempat dimana khalifah tinggal. Dia harus berjalan kaki selama tiga bulan. erita siYahudi pun datang ke tempat Umar bin Khattab selaku khalifah (pemimpin) di zaman itu. SiYahudi pun mengadukan segala keluh kesahnya, Umar pun mendengarkan cerita dari rakyatnya ini sampai selesai.

Tanpa basa-basi Umar hanya mengatakan "Pulang dan Berikanlah tulang ini kepada Gubernurmu". Tulang yang diberi garis lurus dengan menggunakan pedang sang khlaifah ini kemudian diberikan kepada rakyatnya tadi. Segera setelah itu si Yahudi pun pulang ke tempatnya dan langsung memberikan tulang ini kepada gubernur.Sang gubernur yang melihat tulang ini langsung menangis dan lansung memerintahkan pasukanya untuk membuat gubuk pemiliknya menjadi utuh seperti sedia kala. Orang yahudi pun merasa heran dengan kejadian ini. Oarng ini lansung bertanya kepada si Gubernur. apa yang senbenarnya telah terjadi. Gubernur pun menjelaskan kepada yahudi tadi apa yang sebenarnya terjadi.

"Makna tulang busuk ini adalah engkau bakal menjadi seperti ini wahai gubernur" Dia menjelaskan dengna terbata-bata. "Sedang makna goresan pedang ini?" tanya Yahudipenuh keheranan. "Jika kamu tidak berlaku lurus seperti ini maka akan aku luruskan  dengan pedang ini, akan dipotong leherku dengan pedang Umar" sang gubernur secara terbuka menjelaskan kepada Yahudi yang beberpa bulan yang lalu berseteru dengannyaseakan tidak ada apa apa.Terharulah Yahudi ini melihat fenomena ini  sampai sampai tidak terasa kebencian yang mengakar  di hatinya selama ini hilang diterpa angin. Pada waktu itu pula dia mengikrarkan untuk masuk Islam dengan bersyahadat.

Sepeti itulah pemimpin yang kita butuhkan sekarang. Pemimpin yang tegas kepada para bawahannya, tapi santun dan adil kepada seluruh rakyatnya. Pemimpin yang bisa menjaga kepercayaan rakyat terhadap dirinya. Nah barangkali seperti inilah hal-hal yang dirasakan rakyat kita pada zaman ini. Mereka kehilangan kepercayaan kepada para pemimpinnya. Sepertinya saya boleh dan bahkan bisa menyebut bahwa sekarang ini merupakan era korupsinya negeri ini. Dan yang korupsi sendiri bisa bebas berkeliaran sampai keluar negeri segala. Wajar saja kalau rakyat sekarang tidak memrcayai para pemimpinnya. Ibarat penumpang penumpang yang menunggu kereta nya lewat. Para penumpang ini rela menunggu sampai berjam-jam bahkan sampai mereka rela berdesak-desakkan demi menunggu sebuah kereta. Tapi justru setelah ditunggu berjam-jam ini yang keluar hanyalah lokomtif belaka. Betapa geramnya mungkin para penumpang yang tadi. Tidak beda jauh dengan rakyat kita sekarang. Mereka sudah terlalu sering di beri janji-janji manis tapi semuanya hanyalah nol besar alias bohong belaka.

Coba kita lihat apa yang terjadi pada gubernur tadi dia sampai menangis dan mungkin lebih tepatnuya lagi ketakutan melihat tulang yang diberikan kepadanya. Padahal kalau dipikir-pikir sang pemimpin tersebut jauh dari tempatnya berada. Tapi kalau seandainya hal itu menimpa pada para bawahan yang ada dinegeri ini. Hal itu tidaklah berpengaruh karena ya itu tadi si pemimpin kurang tegas terhadap bawahannya. Lalu apa kira-kira yang membuat para pemimpin sekarang ini tidak ada harganya dan boleh dibilang tidak disegani oleh para bawahannya? Jawabanya hanya satu. Itu terjadi karena para pemimpin kita memiliki ahlak yang buruk. Salah satu yang paling menonjol itu. Dari gaya hidup mereka. Banyak diantara mereka justru malah terpesona dengan jabatannya, sehingga dirinya lupa dengan apa yang diamannahkan kepadanya. Seharusnya seorang pemimpin itu lebih miskin daripada rakyatnya. Atau seengganya dia tidak perlu memamerkan harta kekayaannya didepan orang lain.

Seorang pemimpin itu harus memperlihatkan santun dan tentunya sifat sederhananya kepada para rakyatnya. ini malah sebaliknya. Bagaimana seluruh rakyat dinegeri ini mau paercaya pada pemimpin seperti itu coba. Karena sifat seperti itu pula rakyat ini tidak segan kepanya, bahkan para bawahannya pun mungkin demikian. Setidaknya para pemimpin kita harus bisa memperbaiki sifat-sifat mereka itu sebelum mereka dipilih oleh rakyat Indonesia. Dan juga kita selaku rakyat harus berhati-hati dalam mencari pemimpin itu. Karena urusan pemimpin itu bukanlah saesuatu yang dianggap sepele.

Hilmi Firmansyah
Mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2012

Berita Terkait