ITS News

Senin, 02 September 2024
07 Mei 2016, 11:05

Tentang Desain oleh Desainer

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Baru saja di usia lepas remaja belum jua masuk dewasa kini aku sadar untuk tidak lagi berkata, "Kasih gratis lah, murah lah buat aku, kita kan keluarga, kita kan teman, kita kan blablabla". Ayo kita sama-sama belajar menghargai.

Tentu saja kali ini aku tak akan lagi berani menawar harga sangat jatuh dari seorang pedagang penjual cenderamata maupun kesenian, sedang secangkir kopi beraroma sama saja kubeli lebih mahal. Apabila kau yakin akan ikatan silaturahmi kita yang erat, tentu kau kan lebih dewasa untuk menghargaiku, daganganku.

Cintaku, jika memang kau yakin sebagai orang yang tak kau kenal baru kemarin, tentu saja kau tau bagaimana aku mencintai mimpiku. Bagaimana mataku berkaca-kaca tentang passion-ku, bagaimana aku jatuh bangun untuk menggapai semuanya. Bagaimana aku mempelajari skill yang kuyakin kau miliki saja tidak, bukan? Maka tak heran kau meminta bantuanku.

Mari kuberitahu, ide dan skill. Itu yang akan kau minta dariku. Sayangku, ide itu adalah hal yang menurutku lebih mahal di antara hafalan buku-bukumu yang dari tahun ke tahun isinya tak jauh berbeda. Jadi jangan kau katakan, "Nanti jika kau butuh aku, aku kasih diskon, yang penting desainmu gratis ya. Paling nggak, harga paling murah". Sakit, kau tau! Baiklah apabila tak ada uang kupegang di keadaan mendesak dan kubutuh pertolonganmu, maka aku berhutang dan akan membayarnya kelak.

Untuk mengumpulkan ide, kaum sepertiku membutuhkan banyak cara, tak jarang kami bepergian jauh untuk sekedar riset atau membayar minuman paling murah diantara merek mahal hanya untuk duduk meminjam internet kafe berlama-lama. Sedangkan kau tau, kau takkan memiliki waktu yang ingin kau buang atau bahkan kau tak sudi.

Belum lagi skill yang aku dan kaum kami miliki untuk menghasilkan ide itu seperti keinginanmu. Bukan kami menghasilkan ide itu dari pesulap, tak jarang skill yang kami latih dengan bertahun-tahun dan begadang ini kami tuangkan untuk mempesonamu. Sedang kau tahu haram hukumnya begadang untuk kesehatan.

Tak jarang pula kau minta cepat, kau tau aku bukan robot dan jelaslah aku juga punya hal lain yang harus dilakukan untuk bertahan di bumi di antara makhluk-makhluk lainnya.

Apalagi jika kaum kami ini dengan sengaja pergi jauh – jauh ke perguruan tinggi untuk memperdalam sense dan skill. Selain ilmu yang kami bayar mahal, adapula peralatan, gadget dan software asli yang belum tentu bayaran termahalmu itu cukup untuk itu.

Masihkah kau tega meminta DESAIN GRATIS dan murah namun bagus? Jika kau membandingkan dengan sebelah, sebelum panjang kau ajak aku bercakap ria. Silahkan. Mintalah padanya. Sesungguhnya, yang kuminta bukanlah dibayar untuk kau beri aku makan. Namun, untuk tahu sejauh mana kau menghargai ide dan jeri payahku.

Tulisan ini tak saya tujukan pada satu orang tertentu. Saya hanya mencoba memberi pendekatan dan sedikit sosialisasi pada awam. Aku bukan bersekolah desain untuk menjadi tukang fotokopi, percetakan, buruh sablon, dan guru kesenian. Kami belajar untuk mencipta kreatifitas dan ide. Salam sayang.

Saya, mahasiswi Jurusan Desain semester 6 yang masih dan akan terus belajar untuk passion saya serta membalas budi pada orang tua saya.

Diajeng Rachmi Andini

Jurusan Desain Produk Industri

Berita Terkait

ITS Media Center > Opini > Tentang Desain oleh Desainer