ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Penjualan Formulir Politeknik ITS Mulai Ramai Diminati

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Secara resmi PENS ITS sudah memulai pendaftarannya Senin (2/8) kemarin sedang PPNS sudah dimulai sejak 20 Juli lalu. Dari dua politeknik itu hingga Senin sore sudah tercatat sekitar 200 calon mahasiswa mendaftar. "Kami berharap jumlahnya akan terus bertambah, dan biasanya setelah pengumuman SPMB akan terlihat peningkatannya," kata Direktur Direktur PENS Dr Ir Titon Dutono, M.Eng.

Titon menjelaskan, PENS tahun ini akan menerima sekitar 365 mahasiswa baru untuk sebelas kelas pada program D3 dan D4, masing-masing di Jurusan Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Listrik Industri, dan Jurusan Teknik Informasi. "Sudah dua tahun lalu lulusan PENS ITS dibekali dengan program sertifikasi. Tahun ini kami juga akan dipercaya untuk melakukan akreditasi di bidang muti media, diharapkan melalui program-program sertifikasi ini lulusan kami akan mampu bersaing, apalagi ke depan persoalan sertifikasi ini menjadi sarat wajib bagi mereka yang akan bekerja di indsutri," katanya.

Sementara Direktur PPNS, Ir Suwarno Tahid mengatakan, mulai tahun ini pihaknya telah melakukan kerja sama untuk sistem penerimaan mahasiswa baru di lingkup politeknik. "Melalui kerja sama ini mahasiswa yang menginginkan kuliah di politeknik di luar Surabaya, tidak lagi harus mengikuti tes di politeknik yang dituju, tetapi cukup membeli formulir dan mengikuti tes di Surabaya," katanya.

Ia juga menjelaskan, mulai tahun ini PPNS selain membuka Program D3 dengan tiga bidang studi masing-masing teknik bangunan kapal, teknik permesinan kapal dan teknik kelistrikan kapal, membuka pula Program D4 untuk bidang Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). "Program ini merupakan realisasi kerja sama antara PPNS dengan Departemen Tenaga Kerja dean Transmigrasi, dan ini merupakan satu-satunya program teknik tentang K3. Lulusannya setara dengan S1 dengan gelar Sarjana Sains Terapan dan para lulusannya akan mendapatkan sertifikat kompetensi K3," katanya. (bch)

Berita Terkait