ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Mahasiswa ITS Rancang Alat Deteksi Penyakit Jantung

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bambang Maliawan nama mahasiswa itu. Alat rancangannya itu berhasil mendapatkan nilai A dalam ujian skripsi yang dilakukan Rabu (4/8) siang. "Saya tertarik untuk merancang alat ini dari pengalaman pertama sewaktu masih duduk di SMA, diperiksa dengan alat ECG (electrocardiography). Waktu itu saya melihat bagaimana alat itu bekerja dan menghasilkan gambar pada layar monitor," katanya.

Ketertarikan saya itulah, kata mahasiswa asal Jombang ini menjelaskan, menemukan jawaban ketika menekuni ilmu di Jurusan Fisika ITS. "Dari situlah saya kemudian tertarik lebih jauh lagi untuk merancang alat, dan kini saya berhasil membuatnya," katanya bangga.

Bambang juga mengungkapkan kalau alat yang telah dirancangnya itu selain lebih murah dibanding dengan alat serupa yang sudah ada, juga telah teruji berhasil sempurna untuk mendeteksi tentang penyakit jantung yang diderita oleh seseorang. "Saya memang tidak banyak mengerti tentang kedokteran, tapi menurut beberapa orang dokter ahli jantung yang salah satunya juga menjadi pembimbing saya, mereka mengakui kalau hasil dari alat yang saya rancang ini berhasil baik dengan membandingkan hasil dari alat yang selama ini ada," katanya.

Dikatakan anak kedua dari tiga bersaudara ini, dalam dunia medis, pengidentifikasian kelainan jantung merupakan hal yang aneh dan sulit, kadang-kadang memerlukan bantuan peralatan elektronika yang telah ada ataupun alat-alat canggih lainnya, yang harganya juga cukup mahal. "Atas dasar itulah saya mencoba memberikan alternatif untuk membuat alat dengan hasil baik tetapi bisa lebih murah atau terjangkau untuk sekelas Puskesmas," kata alumnus SMA Negeri 2 Jombang ini.

Mahasiswa kelahiran 12 Desember 1979 ini menjelaskan, alat hasil rancangannya itu dibuat dengan menghabiskan dana sekitar Rp 600 ribu selama dua semester. "Saya berharap dengan alat rancangan saya ini Puskesmas yang tidak memiliki dokter ahli jantung akan dapat mendeteksi awal terhadap pasien yang mengeluh merasakan penyakit di bagian jantungnya," katanya.

Alat ini katanya lagi, tidak hanya bisa mendeteksi awal akibat gangguan saluran koroner, tapi juga dapat mengetahui bagian jantung mana yang memang sakit sekaligus sampai seberapa parah sakit yang diderita si pasien. "Alat dan software yang saya rancang ini menggabungkan dengan metode jaringan syaraf tiruan, sehingga melalui cara ini, alat tadi akan bisa membaca dan mengetahui sekaligus kerusakan-kerusakan atau jenis penyakit yang diderita si pasien," katanya.

Menurut Bambang, jika ada rumah sakit, dokter atau Puskesmas yang berminat dengan rancangan alatnya ini, ia siap untuk memberikannya dengan harga riset sekaligus melakukan pelatihan bagaimana memanfaatkan dan membacanya. "Saya siap untuk memberikan semuanya. Ke depan sesuai dari masukan dokter-dokter yang saya temui saat melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi ini, alat ini akan saya coba untuk sempurnakan lagi. Tapi secara teknis apa yang telah dihasilkan saat ini sudah menunjukkan semua keberhasilan dan kemajuan," katanya. (bch)

Berita Terkait