Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Pemprov Jatim akhirnya dipimpin oleh kalangan akademisi. Kemarin, Gubernur Imam Utomo melantik Prof.Ir. Wahjono Hadi,MSc.PhD., Pembantu Dekan IV Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS sebagai kepala lembaga yang dibentuk dua tahun lalu itu. Pelantikan dilakukan bersama-sama dengan 37 pejabat baru eselon dua dan tiga di seluruh wilayah Jatim.
Dipilihnya Ir Wahjono ini langsung mendapat respon positif dari kalangan legislatif. Wakil ketua Komisi A DPRD Jatim Achmad Rubaie, mengaku salut dengan langkah gubernur itu. Ia juga berharap Ir Wahjono bisa mengatasi penyakit mandul Balitbangda selama ini.
"Dua tahun kinerja Balitbangda, kami jelas sangat kecewa. Hasil kerja mereka selama ini sama sekali tidak memberi sumbangan pertimbangan kebijakan bagi pemprov," ujar Rubaie.
Dia lantas mencontohkan proyek Jembatan Suramadu yang selama ini di otak atik Balitbangda. Menurutnya, Suramadu itu keputusan politis yang tidak perlu dilakukan penelitian oleh Balitbangda. Tanpa diteliti pun, proyek itu memang harus dikerjakan. "Belum lagi masalah peningkatan status kecamatan. Hal-hal semacam itu sebenarnya terlalu kecil diteliti oleh Balitbangda," paparnya.
Rubaie bahkan memberikan angka lima bagi kinerja Balitbangda selama dua tahun ini. Dengan pimpinan baru dari kalangan akademisi, ia berharap nilai itu bisa beranjak menjadi delapan. "Wahjono butuh tiga point untuk itu. Dan kami hanya merekomendasikan waktu selama enam bulan," tandasnya.
Wahjono sendiri mengakui bahwa Balitbangda selama ini memang belum banyak memberikan kontribusi pemikiran bagi Pemprov Jatim. Menurutnya, itu disebabkan kurang adanya keterkaitan dengan semua pihak yang punya kompetensi dalam penelitian Balitbangda.
"Selama ini Balitbangda terkesan berjalan sendiri. Akibatnya, lembaga ini selalu memulai sesuatu dari nol. Padahal, banyak instansi terkait yang sudah punya pembahasan lebih lengkap," tutur Wahjono. Karena itulah, ia bermaksud memberdayakan keterkaitan Balitbangda dengan instansi-instansi terkait. Bila perlu, kalangan akademisi juga dilibatkan dalam setiap penelitian yang dilakukan Balitbangda. "Kami ingin memberdayakan semua potensi dalam masyarakat. Itu yang selama ini kurang diperhatikan," paparnya.(fat)
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember