ITS News

Senin, 30 September 2024
25 Agustus 2005, 20:08

Tim ASKAF-i Berangkat ke China

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Awak tim robot ASKAF-i Institut Teknologi Surabaya (ITS) kemarin bertolak menuju Beijing, China. Mereka berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan dilepas langsung oleh Mendiknas Bambang Sudibyo. Pada 27-28 Agustus mendatang, mereka akan tampil di ajang kontes Asia Pasific Broadcasting Unit (ABU) Robocon 2005.

Mereka yang berangkat adalah Tim Robot ASKAF-i yang terdiri dari Sigit Hardiyono (ketua tim), Kristian Ari Prasetyo (operator robot), Arif Zuantono (mekanik robot). Mereka di dampingi seorang pembina, yaitu Henfry Binugroho dan Ir Gigih Prabowo, panitia pusat Kontes Robot Indonesia (KRI).

Sekadar mengingatkan, robot ASKAF-i adalah juara ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). Berkat kemenangan itu, mereka berhak bertarung di ajang ABU Robocon ini. Robot ASKAF-i sendiri saat ini sudah berada di China.

Di ajang ini, 20 robot dari 19 negara akan bertarung. Negara yang ikut ambil bagian itu antara lain China, Jepang, Vietnam, dan beberapa negara lainnya. Khusus untuk tuan rumah China, akan menurunkan dua tim.

Dari seluruh peserta, ada beberapa tim yang dianggap sebagai lawan berat. "Dalam rekaman vidoe yang kami peroleh, tim Jepang benar-benar tangguh dalam menguasai lapangan dan kecepatan. Mereka punya peluang terbesar maju ke final," kata Ir Gigih Prabowo, panitia pusat KRI yang akan ikut mendampingi tim ITS ke Bejing, saat dihubungi Jawa Pos, kemarin.

Lalu bagaimana persiapan tim Robot ITS? Menurut Eko Henfir, tim ASKAF-i sudah melakukan perubahan untuk mencapai kecepatan maksimal meraih poin di titik tengah bola api. "Kalau saat KRI di Jakarta kami mencapai titik tengah dalam waktu delapan detik, kini kami sudah menyelesaikannya dalam waktu satu detik. Kami juga berhasil memasukkan bola ke dalam keranjang pada detik keempat," katanya.

Dia mengatakan, kunci utama untuk menyelesaikan permainan agar menang mutlak adalah bagaimana robot otomatis dapat menguasai terlebih dahulu titik tengah. "Pengalaman selama ini, robor-robot yang bertanding di tingkat internasional selalu mengutamakan kecepatan dalam menyelesaikan permainan. Itulah yang kini sedang kami lakukan," kata Henfir.

Hasilnya, dalam beberapa kali latihan, tim baru mencapai rata-rata 1,5 menit. "Prestasi terbaik kami adalah saat uji coba sehari sebelum keberangkatan dengan capaian satu menit untuk menyelesaikan game. Mudah-mudahan kondisi itu akan lebih baik lagi di Bejing," kata Henfir yang pernah tercatat sebagai tim B-Cak pada kemenangan tahun 2001 di Jepang. (ris)

Berita Terkait