ITS News

Senin, 30 September 2024
13 Desember 2005, 15:12

ITS Bikin Konferensi Para Peneliti Sedunia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ada tradisi yang harus dilakukan oleh para akademisi di luar negeri. Mereka harus bisa membuat karya tulis tentang hasil penelitian. Nantinya karya tersebut akan dipresentasikan dalam ajang konferensi internasional. Untuk memfasilitasi acara tersebut, ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) menggelar kegiatan ini di Bali, 15 – 17 Desember.

Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan dari 26 negara di dunia in mengangkat tema Operations and Supply Chain Management. Salah satu topik yang akan dibahas yaitu mengenai penerapan Supply Chain Mangement (SCM).

"SCM cara menerapkan bisnis yang baik. Tidak hanya berfikir sampai bagaimana menghasilkan sebuah produk. Tapi juga harus bertanggung jawab untuk mendaur ulang barang-barang tersebut. Ataupun mengolah limbah dari produk itu," jelas ketua pelaksana konferensi internasional, I Nyoman Pujawan.

Sampai kemarin, jumlah peserta yang akan mengikuti konferensi ini 170 orang. Dari Indonesia ada sekitar 60 orang dan sisanya adalah peserta dari luar negeri. Kebanyakan mereka dari kalangan akademisi. "Nantinya total ada sekitar 120 orang yang akan melakukan presentasi paper mereka. Harapannya mereka mendapatkan masukan dan penelitian ini nantinya bisa berguna bagi orang lain," papar pria asal Bangli, Bali ini.

Saat kali pertama pendaftaran konferensi ini dibuka, sekitar 300 orang peserta yang mendaftar. Namun setelah ada kasus bom Bali yang kedua, jumlah pesertanya menurun. "Ada juga peserta yang sebenarnya tetap berminat untuk mengikuti acara ini. Hanya saja dari pihak universitas yang melarangnya," ungkap Nyoman.

Konferensi ini memilih tempat di Bali, sebab pulau itu mempunyai daya tarik wisata yang sangat kuat. Sehingga, selain mengikuti acaranya orang juga akan berfikir untuk mengunjungi tempat wisata di sana. "Bali bisa dijadikan salah satu pertimbangan bagi peserta untuk mengikuti konferensi ini," ujarnya.

Melalui konferensi ini, diharapkan akan terjalin hubungan yang baik antar peneliti. "Ke depan diharapkan bisa meningkatkan solidaritas antar peneliti. Sehingga bisa memberikan masukan yang baik di antara mereka," pungkasnya. (rth)

Berita Terkait