Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali membuat jalinan kerja sama dengan universitas luar negeri. Kali ini, kampus teknik nomor wahid di Jatim itu akan menggandeng beberapa perguruan tinggi di Austria. Kerja sama ITS dan Austria sudah dalam proses pembicaraan akhir. Namun, kedua pihak sudah sepakat menjalin hubungan dalam program doktor. Bahkan, untuk keperluan kerja sama itu, sejak Senin (6/2) lalu, pemerintah Austria mengirimkan seorang guru besar dari Technical University Wien Prof A. Min Coa ke ITS.

"Bentuk kerja samanya sendiri belum ditentukan. Tapi, pihak Austria mengharapkan mahasiswa program doktor di ITS bisa kuliah satu hingga dua tahun di sana," kata Ketua International Office ITS Ir Eddy S. Soedjono PhD, kemarin.

Menurut dia, kedatangan Prof Coa ke ITS itu bertujuan melakukan pengkajian dan penjajakan sebelum merealisasikan kerja sama. "Kami menyambut baik uluran tangan pemerintah Austria itu. Harapannya, jika mahasiswa kami yang mengambil program doktor di ITS bisa mengambil studi di Austria, lulusan doktor di ITS akan punya nilai lebih," katanya.

Lebih baik lagi, lanjut Eddy, biaya yang ditanggung mahasiswa tidak terlalu memberatkan. "Soal biaya, kami yakin Austria sangat bisa diajak negosiasi," ujarnya.

Eddy menambahkan, selain melakukan pembicaraan kerja sama, kedatangan Prof Coa ke ITS terkait tugasnya di sebuah lembaga kerja sama perguruan tinggi di Asia dengan negara-negara di Uni Eropa, ASEA-UNINET. "Melalui kunjungan ini, ITS berharap kerja sama dengan Austria dapat terealisasi," ungkapnya.

Beasiswa yang diberikan ASEA-UNINET memang tidak banyak dan diperebutkan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang tergabung di dalam lembaga itu. "Di Indonesia, hanya ada lima perguruan tinggi yang tergabung, yakni ITB, ITS, Undip, UGM, dan UI. Harapannya, tahun ini ITS dapat kesempatan memperoleh beasiswa itu," katanya. (fid)