"Kategori-kategori itu belum pernah dilombakan pada ajang LCEN sebelumnya," kata ketua pelaksana LCEN Suhartanto Raharjo. Penetapan pemenang kategori best idea dan best design akan dipilih langsung oleh dewan juri. Kategori best effort ditentukan panitia karena mereka dinilai paling tahu bagaimana perjuangan masing-masing peserta di lapangan.

Untuk kategori peserta favorit, panitia memberikan kewenangan kepada para pengunjung pameran di Graha Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Sukolilo, 3-6 Mei mendatang. Siapa yang mendapatkan suara terbanyak, dia lah yang berhak jadi pemenang. Semakin banyak pendukung suatu tim, semakin besar pula peluang untuk menang.

Para peserta bakal diberi kesempatan mempresentasikan karyanya pada acara final nanti. Teknisnya dibagi dalam dua babak. Babak pertama, peserta akan mempresentasikan di hadapan dewan juri (3-4 Mei), sedangkan babak kedua di hadapan pengunjung (5-6 Mei). Pengunjung maupun peserta lain boleh bertanya apa saja mengenai karya yang sedang dipresentasikan.

Panitia memberikan kemudahan bagi peserta yang merasa kerepotan membawa peralatan sebagai bahan presentasi. Mereka boleh mengajukan pengadaan alat kepada panitia selama masih dalam batas wajar.

Itu sudah disosialisasikan kepada peserta, bersamaan dengan pengumuman peserta yang lolos 15 Besar. "Permintaan pengadaan alat di-deadline pada 22 April (Sabtu kemarin, Red). Selepas dari tanggal itu, panitia tidak bisa menyiapkannya," tegas Tanto, panggilan akrab Suhartanto.

Fasilitas lain yang diberikan panitia adalah akomodasi dan subsidi alat. Untuk akomodasi hanya berlaku bagi peserta di luar Surabaya, sedangkan subsidi alat diberikan kepada setiap tim. Untuk pelajar mendapatkan Rp 200 ribu, sedangkan mahasiswa Rp 300 ribu.

Seperti diketahui, ada 58 tim yang lolos dalam final LCEN tahun ini. Mereka terbagi dalam empat bidang, yakni elektronika dasar (15 tim), telematika (15 tim), biomedik (13 tim), dan otomasi industri (15 tim). (rth)