ITS News

Senin, 30 September 2024
26 April 2006, 10:04

Cerita Bagus, tapi Lemah Teknik dan Editing

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dewan juri terdiri atas tiga pakar yang cukup dikenal dalam dunia film independen, yakni Don Aryadien, Hartono Adi,dan Juslifar M. Junus. Ini merupakan kali kedua FFI mewarnai acara tahunan PIM-ITS.

Dewan juri akan memilih pemenang dari beberapa kategori. Di antaranya penata animasi terpuji, penata sinematografi terpuji, dan musik terpuji. Juga, skenario terbaik, editing terbaik, serta film favorit.

Menurut Don Aryadien, rata-rata cerita yang diusung para peserta cukup bagus. Film yang berjudul Diary, misalnya. Pimpinan Bunga Langit Productions itu menilai film tersebut mempunyai kekuatan cerita. Tapi sayang, film itu mempunyai kekurangan dalam teknik kamera, editing, serta penataan artistik.

"Untuk menggarap film indie, diperlukan director yang benar-benar mempunyai niat serta mengerti hal-hal teknis dalam pembuatan film," kata Don Aryadien di sela-sela pemutaran film indie di Graha ITS kemarin.

Dia mengatakan, pembuatan film indie juga membutuhkan keseriusan dalam penggarapan. Tidak bisa sekadar membuat film dan dikerjakan sekenanya saja.

Karena itu, sebelum mengadakan lomba film indie, Don menganjurkan agar diadakan semacam workshop tentang sisi-sisi teknis yang perlu diketahui pembuat film. Ini diperlukan untuk menambah wawasan serta untuk mengurangi tingkat kesalahan.

"Seperti misalnya ada kamera-kamera tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mengambil gambar pada malam hari. Atau, ada adegan-adegan tertentu yang tidak memerlukan long shot karena justru akan membuat dialog tidak jelas. Pengetahuan tentang blocking juga perlu," jelas Don yang baru menyelesaikan proses pembuatan film indie berjudul Pahlawan Tak Dikenal.

Proses penilaian terhadap film-film yang berdurasi sekitar 10 menit itu dilakukan seharian kemarin. Para pemenang akan diumumkan pada acara puncak PIM-ITS Jumat 28 April. (dia)

Berita Terkait