Sepuluh pelukis itu adalah Sjalabi Asja, Supar Pakis, Dukan Wahjudi, M. Rizky, Winarno, M. Sang, Anang Tri, Didik Tirtosari, Iwan dan Kenyut Junaidi. Mereka melukis bersama di atas media yang sama dengan gayanya masing-masing. "Yang penting, dalam tema yang sama," kata Sjalabi Asja, mewakili kawan-kawannya.
Tahap awal, M. Sang tampak mencoretkan warna hijau dan hitam di kanvas berukuran 40 x 60 centimeter itu. Dia menggunakan cat acrylic untuk memperjelas warna-warna yang dilukisnya. Sebelahnya, Supar Pakis, tak jauh beda dengan M. Sang. Dia menorehkan warna oranye dan kuning secara horisontal. Sekilas, coretan tangannya belum berbentuk. "Ya, ini kan baru dasarnya. Nanti, lihat saja hasilnya," ucap Supar.
Begitu kesepuluh pelukis menyumbangkan goresannya di kanvas, lukisan pun mulai terbentuk. Aksi ini menarik perhatian penonton. Mereka sempat bertanya-tanya, apa maksud para pelukis itu.
"Demo ini hanya simbolis untuk menandai akan digelarnya pameran lukisan di tempat ini, Selasa (2/5) nanti. Lukisan bareng-bareng ini juga akan dipamerkan," jelas Sigit Budi, ketua panitia. (ai)
Kabupaten Kediri, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan inovasinya untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan oleh
Kampus ITS, ITS News — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kampus ITS, ITS News – Tingginya tingkat stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan serius yang perlu segera ditangani. Menyadari
Kampus ITS, ITS News — Adanya keterbatasan fisik pasca kecelakaan mengharuskan Muhammad Noer Yusuf Joko Samodro menggunakan kursi roda