Sebenarnya tim Maritime Challenge (ITS MC) 2006 sempat bersaing ketat dengan 14 tim dari 10 negara lain. Tetapi, apes, di tengah perlombaan, ketika layar sedang dinaikkan bottom mast (penyangga tiang layar)-nya patah. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, kru tim ITS MC 2006 yang berada di dalam perahu pun langsung menurunkan layar kembali dan menepi.
Menurut Koordinator tim ITS MC Adhitya Mahardika, saat itu sebenarnya posisi tim Indonesia (perahu Merdeka) cukup bagus. Mereka berpeluang mendapatkan poin banyak.
"Tiba-tiba angin bertiup kencang. Tak disangka penyangga tiang layar perahu kami patah. Kami tidak bisa melanjutkan pertandingan dan kembali ke dermaga," ujar Adhitya kepada Jawa Pos tadi malam.
Sesampainya di dermaga, seluruh anggota tim langsung memperbaiki tiang penyangga yang patah tersebut. Mereka dibantu peserta dari Prancis. "Tim Prancis juga pernah mengalami peristiwa semacam, sehingga mereka bisa memberikan masukan kepada kami," cerita mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.
Perbaikan perahu baru selesai pukul 22.00 waktu setempat. "Perahu siap kami pakai untuk sailing race keesokan harinya (kemarin, Red)," urainya.
Pada saat perlombaan, angin bertiup tidak terlalu kencang, namun masih bisa digunakan untuk berlayar. "Kondisi angin yang tidak kencang membuat kapal peserta juga tidak bisa melaju dengan kencang. Tapi perlombaan tetap berjalan seru," ceritanya. (rth)
Kabupaten Kediri, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan inovasinya untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan oleh
Kampus ITS, ITS News — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kampus ITS, ITS News – Tingginya tingkat stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan serius yang perlu segera ditangani. Menyadari
Kampus ITS, ITS News — Adanya keterbatasan fisik pasca kecelakaan mengharuskan Muhammad Noer Yusuf Joko Samodro menggunakan kursi roda