ITS News

Minggu, 29 September 2024
20 September 2006, 18:09

57 Civitas Layak Carek ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Calon rektor harus berstatus guru besar atau lektor kepala berpendidikan S-3 yang memiliki pengalaman struktural minimal di tingkat jurusan. Usia mereka juga diperhitungkan, maksimal 61 tahun," jelas Ketua PPCR Prof Mahmud Zaki MSc di Rektorat ITS kemarin.

Jabatan rektor ITS saat ini, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, memang baru berakhir 15 Februari tahun depan. Namun, pengajuan nama calon rektor (carek) baru ke presiden ditenggat dua bulan sebelum masa jabatan rektor saat ini berakhir. Pada 15 Desember, ITS sudah harus mengajukan nama carek ke Jakarta.

Formulir kesediaan mengikuti pemilihan calon rektor ITS mulai disebarkan hari ini hingga 29 September mendatang. "Panitia akan mengirim formulir ke kantor masing-masing. Formulir hanya bertulisan bersedia atau tidak menjadi calon rektor," papar Zaki.

Para calon yang sudah mengisi formulir kesediaan diminta hadir dalam acara Temu Kenal Bakal Calon pada 4 dan 9 Oktober. "Diharapkan, warga ITS mengenal para calon rektor," kata rektor ITS pada periode 1973-1982 itu.

Setelah sekitar 19 ribu warga ITS mulai mengenal sang calon pemimpin, penjaringan pendapat mulai dilakukan. "Kami akan membagi kertas suara untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan," jelasnya. Warga ITS akan menggunakan hak pilihnya pada 18 Oktober.

PPCR bakal menghitung hasilnya. Semua nama, terutama lima nama teratas, diserahkan kepada Senat ITS yang terdiri atas guru besar, rektor, pembantu rektor, dekan, dan dosen wakil jurusan yang berjumlah 72 orang. "Lima carek akan bertemu lagi dengan seluruh warga ITS untuk memaparkan visi dan misinya," jelasnya.

Dua hari setelah pembeberan visi dan misi, tepatnya pada 17 November, Senat ITS bakal mengerucutkan nama calon menjadi tiga. "Senat akan menilai carek dari visi dan misi yang telah dipaparkan," kata Zaki. Tiga nama itulah yang dikirim ke presiden.

PPCR kali ini tidak berbeda dengan PPCR 2003. Sistem yang digunakan masih mengusung semangat keterbukaan dan melibatkan seluruh warga ITS. Ditemui terpisah sebelum keberangkatan ke Jepang beberapa hari lalu, Rektor ITS M. Nuh belum berkomentar tegas soal kemungkinan pencalonannya kembali.

"Tidak elok jika saya mengatakan bersedia atau tidak saat ini mengingat posisi saya sekarang yang masih menjabat," tutur pria peraih award of honor dari Soka University, Jepang, tersebut. Namun, Nuh berharap sebanyak-banyaknya civitas akademika ITS turut ambil bagian dalam pilrek kali ini. (ara)

Berita Terkait