ITS News

Sabtu, 28 September 2024
19 Februari 2007, 19:02

Makin Banyak Cara Masuk PTN

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jalur yang baru dibuka ITS pada tahun ini tersebut tidak melibatkan instansi atau sekolah. Sesuai namanya, proses PMDK Mandiri sepenuhnya diserahkan kepada calon pendaftar. Model ini melengkapi empat jalur lainnya yang sudah lebih dulu dibuka, yakni PMDK Reguler, Kemitraan, Berprestasi, dan Berbeasiswa.

"Lewat kelima program PMDK itu, kami hanya berharap pilihan para lulusan SMA untuk bisa diterima di ITS lebih banyak dan membuka peluang dan kesempatan siapa saja untuk bisa bersaing secara lebih terbuka," kata Prof Ir Mohammad Nuh, DEA, pejabat rektor ITS. "Bagi mereka yang ingin mendaftar pun tak perlu datang langsung, cukup men-download melalui situs www.its.ac.id. Formulir juga bisa diperbanyak sendiri,"

Namun, perbedaan biaya pendaftaran PMDK Mandiri dengan empat program lainnya sangat menyolok. Berbeda dengan PMDK Reguler, Prestasi dan Kemitraan yang dipatok Rp 250 ribu, atau PMDK Berbeasiswa yang hanya Rp 50 ribu, biaya pendaftaran PMDK Mandiri mencapai Rp 750 ribu. "Itu sebagai filter, apakah pendaftar serius atau tidak. Kalau tidak mau lewat jalur itu, berarti harus lolos jalur PMDK," kata Nuh.

Sumbangan pengembangan institusi (SPI) untuk jalur-jalur tersebut juga tak ringan. Untuk PMDK Kemitraan, Prestasi, dan PMDK Mandiri akan dikenai SPI antara Rp 25 juta hingga Rp 35 juta, bergantung pada jurusan yang dipilih. Sementara untuk SPI PMDK Reguler, sama dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SPMB, yakni Rp 3,5 juta.

"Untuk mereka yang masuk lewat jalur berbeasiswa, dibebaskan dari semua pembayaran," kata Prof Noor Endah, pembantu rektor I. Mereka yang masuk lewat jalur PMDK akan dievaluasi nilai ujian nasionalnya. "Serta hasil rapor hingga semester lima. Terutama nilai matematika, fisika, kimia, biologi, bahasa Indonesia, dan Inggris," sambung Noor.

Karena itu, dia kurang setuju jika beragamnya jalur PMDK disebut-sebut bisa menurunkan kualitas input mahasiswa ITS. "Mereka melewati tes yang sama. Selama ini, menurut hasil evaluasi kami, tak ada masalah dengan mereka yang masuk lewat jalur PMDK," katanya.

Di ITS, setelah proses seleksi nilai, pendaftar yang poin totalnya di bawah 60 harus mengikuti tes pra-engineering (matematika, fisika, komputer). "Banyak juga mereka yang masuk lewat PMDK Kemitraan yang tak harus ikut pra-engineering. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa PMDK Reguler yang harus ikut pra-engineering," tutur Noor.

Namun demikian, diungkapkan Nuh, pagu yang disediakan lewat jalur PMDK tak bakal bertambah. Yakni dalam kisaran 30-40 persen dari total daya tampung. Artinya, mahasiswa yang diterima lewat jalur SMPB tetap lebih besar. Sekadar perbandingan, pada tahun lalu ITS menerima total sekitar 2.500 mahasiswa baru, termasuk program diploma.

Perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya, Universitas Airlangga (Unair), juga memiliki jalur PMDK. Yakni, Prestasi, Umum, Diploma, Alih Jalur, dan Pascasarjana. Soebiyanto Soegeng, sekretaris PMDK Unair, mengatakan kuota mahasiswa melalui jalur PMDK mencapai 50 persen dari total daya tampung 4.500 mahasiswa baru. Lima puluh persen sisanya diseleksi melalui Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Khusus S-1 jalur PMDK Prestasi, Unair akan menerima sekitar 409 mahasiswa baru, sementara sekitar dua ribu mahasiswa lainnya melalui PMDK Jalur Umum. Itu belum termasuk dari PMDK Alih Jalur dan PMDK D-3. PMDK jalur prestasi telah dibuka sejak 1 Februari lalu.

Semua biaya pendaftaran PMDK sebesar Rp 250 ribu. Kecuali, PMDK pascasarjana yang dipatok Rp 500 ribu.

Soebiyanto menjelaskan adanya perubahan jadwal PMDK gelombang II. Ini disebabkan jadwal SPMB Regional III yang diadakan pemerintah dimajukan. PMDK gelombang II yang sedianya dibuka pada 6-11 Agustus, dimajukan menjadi 30 Juli hingga 4 Agustus. Sementara untuk alih jalur dan Diploma yang sebelumnya dijadwalkan pada 13-18 Agustus dimajukan satu pekan menjadi 6-11 Agustus.

Pelaksanaan tes potensi dan prestasi akademik untuk PMDK Umum gelombang II dimajukan dari 12 Agustus menjadi 5 Agustus. Sementara untuk alih jalur dan diploma dilaksanakan 12 Agustus, dari sebelumnya 19 Agustus. (ara/kit)

Berita Terkait