ITS News

Minggu, 29 September 2024
26 Maret 2007, 15:03

Bujur Sangkar Ajaib Pecahkan Rekor

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kemarin, dia memeragakan pola dan membuktikan penjumlahan di hadapan publik di Theater A, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Peragaan itu dilakukan dalam acara pembukaan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional.

Bujur sangkar dan kubus ajaib yang dibuat Rizal tersebut memiliki puluhan jalur, baik vertikal, horizontal, maupun diagonal. Jalur-jalur tersebut terbagi atas bujur sangkar kecil yang berisi angka-angka acak. "Jika semua angka dijumlahkan, dari arah mana pun, hasilnya akan sama," jelasutur pria yang kini berdomosili di Tangerang tersebut.

Rizal kemarin memeragakan dua karyanya, yakni bujur sangkar (dua dimensi) dan kubus (tiga dimensi). Bujur sangkar dua dimensinya terbagi atas 5.625 (75 x 75) bujur sangkar kecil. Kubusnya berukuran 25 x 25 x 25, terdiri atas 15.625 bujur sangkar kecil dengan range angka mulai satu hingga 20.796.875.

"Dari kubus tiga dimensi itu, bisa ditarik 152 jalur. Dari jalur mana pun, hasil penjumlahan angkanya akan sama semua," tegas pria yang sempat diterima di jurusan Matematika ITS (namun akhirnya kuliah di STAN) itu.

Rizal yang kini bekerja di Departemen Keuangan RI tersebut memeragakan dan mengungkap pola kedua karyanya. Dia memulai dari bujur sangkar 3 x 3 hingga 5 x 5. Beragam angka dia acak tempatnya, namun hasil penjumlahan selalu sama.

"Sampai saat ini saya memang belum punya rumus matematis. Saya hanya punya pola. Dengan pola ini, bisa tetap menjumlah hingga miliaran atau bahkan tak terhingga," tutur pria kelahiran Surabaya, 1 Agustus 1976 itu.

Penemuan pola tersebut didapat Rizal melalui percobaan, trial and error. "Saya harus mengerti keseimbangan orbit angka," katanya.

Hebatnya, karya milik Rizal itu dimanis. Artinya, ketika bujur sangkar bagian (3 x 3 dan 5 x 5) diputar berkali-kali, hasil penjumlahan akan tetap sama. Demikian pula dengan kubus, 25 lapisnya bisa dipindah ke bagian mana pun dan hasil penjumlahannya tetap sama. "Sejauh ini, kubus terbanyak dibuat oleh Nakamura dari Jepang pada 2004. Tapi, jumlahnya baru 17 x 17 x 17 dan tidak dinamis," ungkapnya.

Artinya, karya milik Rizal itu sudah melebihi penemuan dari Jepang. "Secepatnya saya ikutkan di Guinness Book of the Record," kata bapak dua anak tersebut.

Tak sebatas berbicara, saat diminta audiens untuk menjajal kemampuannya, Rizal tak gentar. Dengan pola yang telah dipelajari sejak 1995 itu, dia membuktikan bahwa penjumlahan yang dilakukan tetap sama dari jalur mana pun dengan angka acak. "Hanya, pengacakan tak bisa dilakukan parsial atau per bujur sangkar, nanti variannya sudah lain," katanya.

Dia mengibaratkan bujur sangkarnya sebagai makrokosmos atau alam semesta dan bujur sangkar bagian (3 x 3 atau 5 x 5) sebagai galaksi. "Tak mungkin tiba-tiba galaksi berpindah tanpa menyebabkan perubahan pada yang lain kan?" ujarnya.

Sayangnya, belum ada manfaat riil bujur sangkar dan kubus ajaib tersebut. "Saya masih mengembangkan dan mencari komposisi angka yang saya inginkan," ungkap pria yang mengaku selalu penasaran dengan angka-angka itu.

Komposisi angka tertentu yang kini belum dia temukan itu bakal dibuat modal menjadi sebuah alat. "Tapi, tak bisa saya katakan sekarang, nanti ditiru orang," tegasnya.

Sementara itu, doktor matematika ITS Dr Basuki Widodo MSc berpendapat bahwa karya Rizal tersebut fenomenal. Sebab, hingga kini, di dunia belum ada yang mampu membuat bujur sangkar dan kubus sebanyak itu dan dinamis. "Sayangnya, belum ada rumus. Semua masih menggunakan pola," katanya. (ara)

Berita Terkait