ITS News

Sabtu, 28 September 2024
28 November 2007, 07:11

ITS Buka Jurusan Biomedical Engineering

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), misalnya. Tahun depan ITS membuka jurusan biomedical engineering (BE). Hanya, jurusan itu dibuka untuk program pascasarjana (S-2).

Rektor ITS Priyo Suprobo mengatakan, tuntutan dan kebutuhan peralatan biomedis kian tinggi. Karena itu, amat saying bila perguruan tinggi (PT) tidak merespons peluang tersebut. "Jangan hanya mengandalkan barang luar (negeri) saja," katanya kemarin.

Probo -sapaan akrab Priyo Suprobo- mengatakan, ITS sebetulnya telah merintis mata kuliah yang mengarah ke jurusan BE. Misalnya, keberhasilan mahasiswa membuat alat pengukur kolesterol melalui retina mata. Namun, menjalankan BE itu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) lebih banyak dan berkualitas.

Dia menjelaskan, BE merupakan penggabungan beberapa disiplin ilmu. Misalnya, mekantronika, fisika, teknik mesin, elektronika, dan kedokteran. Karena itu, ITS telah menggandeng Fakultas Kedokteran (FK) Unair untuk program tersebut. "Pak Fasich (rektor Unair, Red) menyatakan siap membantu," ujarnya.

Sebagai tempat praktik hasil karya mahasiswa BE itu, Probo mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menggandeng rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya. Rumah sakit tersebut akan menjadi teaching hospital bagi mahasiswa ITS.

Ke depan, sambung dia, tidak tertutup kemungkinan jurusan tersebut juga dibuka untuk mahasiswa strata satu (S-1). "Akan kami persiapkan SDM-nya untuk itu," tambahnya. ITS berharap, jurusan baru tersebut mampu memberikan sumbangan kepada pengembangan dunia kedokteran Indonesia.

Universitas Surabaya (Ubaya) juga membuka beberapa jurusan baru. Program itu dibuka di fakultas ekonomi bekerja sama dengan Rotterdam Business School, Belanda. Dua program yang dibuka bagi jenjang S-1 adalah international business networking (IBN) dan professional accounting (PA).

Dua program tersebut merupakan kombinasi praktisi dan akademisi yang mempunyai reputasi internasional. "Pengantar dalam perkuliahan ini menggunakan bahasa Inggris," ungkap Dekan Fakultas Ekonomi Ubaya Sujoko Efferin.

Menurut dia, IBN itu mempelajari pembentukan jejaring bisnis berskala global, mulai jaringan supplier hingga distributor. Sedangkan PA adalah pembelajaran tentang kewirausahaan, management accounting.(ara/git)

Berita Terkait