ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Pascasarjana ITS Seminarkan Kualitas Penelitian dan Pendidikan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selain itu, belum adanya sinergi antara perguruan tinggi, industri dan instansi-instansi terkait menyebabkan belum selarasnya mata kuliah yang ditawarkan serta topik-topik penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Seminar Nasional Pascasarjana IV ITS, Dr Ir Masroeri,M.Eng, Jumat (20/8) siang, berkait dengan akan dilaksanakannya kegiatan seminar bertema "Peningkatan Peran Pascasarjana dalam Menjawab Kebutuhan Industri dan Pemerintah Melalui Inovasi Iptek", yang akan dilangsungkan pada 24-25 Agustus di Kampus ITS.

"Akibat fakta yang demikian itu, maka muncul kesan tidak adanya nilai tambah penelitian terhadap persoalan-persoalan di lapangan dan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui pengembangan penelitian yang berkelanjutan diharapkan keterkaitan antara peneliti, pendidikan dan penerapan Iptek dan manajemen dapat ditingkatkan," katanya. Diungkapkannya, setelah Seminar Nasional Pascasarjana III yang diselenggarakan tahun 2003 menekankan pada peningkatan peran program pascasarjana dalam menunjang otonomi melalui inovasi Iptek, maka tahun ini Seminar Nasional Pascasarjana IV kali dikembangkan menjadi seminar yang berorientasi untuk mensinergikan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi dengan permasalan-permasalahan yang ada di masyarakat pada umumnya dan industri pada khususnya.

"Kami akan mengundang para peneliti, akademisi, praktisis industri dan instansi pemerintah untuk menyampaikan persoalan mereka melalui makalah. Hingga saat ini sedikitnya sudah ada 160 makalah yang akan dibahas dalam seminar itu," kata doktor lulusan Hiroshima University, Jepang ini.
Dikatakan Masroeri, sedikitnya ada empat pakar yang akan menjadi pembicara utama pada seminar tersebut masing-masing, Prof. Widi A. Pratikto, M.Sc., Ph.D., Direktur Jenderal Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc, Guru Besar pada Fakultas Teknologi Industri, Dr, Ir. Adwin Surjohadiprodjo, MBA, Direktur Utama PT PAL Indonesia dan Prof. Hiroyuki Yamato, Guru Besar dari Tokyo University, Jepang," katanya.
(Humas–ITS, 20 Agustus 2004)

Berita Terkait