ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
08 Oktober 2009, 11:10

ITS dan Unair Kirim Tim ke Sumbar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Tim ahli ITS dikirim ke Padang secara bertahap mulai Senin (5/10). Tim yang diberangkatkan terdiri atas para ahli dalam bidang yang berhubungan dengan gempa," kata Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD di sela-sela rapat pemberangkatan tim ITS ke Padang, Senin.

Ia mengatakan tim dari ITS itu juga telah berpengalaman sebagai relawan dalam gempa-gempa besar di Indonesia sebelumnya, terutama dalam membantu penanganan bencana di Aceh pada beberapa tahun lalu.

"Tim awal yang diberangkatkan itu akan mengakses kelayakan bangunan yang masih ada di Sumatra Barat yang terkena gempa," kata mantan dekan FTSP-ITS itu.

Rencananya, ITS akan bekerja sama dengan Departemen Pekerjaan Umum (PU), Pemda setempat, dan beberapa perguruan tinggi lain seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Total tim ahli yang akan dikirim ITS sebanyak 15 orang ahli. Mereka sebagian besar berasal dari Teknik Sipil dan Geomatika yang ahli dalam bidang struktur bangunan, geologi, dan tanah. Semuanya adalah The Dream Team karena sebelumnya pernah diterjunkan pada gempa Aceh, Yogyakarta, dan Tasikmalaya," katanya.

ITS memang memfokuskan pada penelitian kelayakan bangunan pascagempa, namun ITS juga akan membantu dalam hal sanitasi dengan membuat teknologi penjernihan air, karena para korban selama ini banyak yang memanfaatkan air sungai yang notabene sangat kotor untuk konsumsi sehari-hari.

Selain itu, tim geologi akan meneliti gempa di Sumbar untuk menentukan karakteristiknya dan bangunan seperti apa yang sesuai di sana.

"Sementara ini tindakan yang dilakukan masih dalam tanggap dampak atau tanggap darurat selama dua bulan ke depan, selanjutnya merupakan tahap rekonstruksi sesuai dengan hasil identifikasi di lapangan," katanya.

Senada dengan itu, Sekretaris Pusat Studi Kebumian dan Bencana (PSKB) ITS Dr Ir Putu Artama menjelaskan, tim pertama tersebut bertugas mengidentifikasi kelayakan bangunan-bangunan yang ada di Padang dan sekitarnya pascagempa.

"Tim nantinya mengategorikan bangunan sesuai dengan kondisinya. Bangunan yang masih layak dan dapat dimasuki serta dihuni akan diberi tanda hijau, sedangkan bangunan yang memiliki kerusakan tidak terlalu parah dan bisa diperbaiki akan diberi tanda kuning. Tanda merah untuk bangunan rusak berat dan berbahaya untuk dihuni," katanya.

"Kami memfokuskan pada bangunan-bangunan publik yang memiliki kebutuhan mendesak, seperti rumah sakit, gedung pemerintahan, sekolah, pusat perbelanjaan, dan gedung publik lainnya," katanya.

Berita Terkait