ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
17 Maret 2010, 08:03

Daftar di Injury Time, Usung Smart Basket Penangkap Lalat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mahasiswa semester 6 jurusan teknik kimia ITS Surabaya ini mengaku sempat merasa pesimis menjadi pemenang. Apalagi ketika presentasi, juri terus mengorek habis neraca keuangan business plan ZIA yang masih banyak kekurangan.

Itu pula yang membuat ZIA tidak hadir dalam pengumuman pemenang Kompetisi Celah Bisnis 2010 dalam hari terakhir Dare to Innovate, Minggu (14/03) kemarin.

Pria yang masih berusia 19 tahun ini mengusung gagasan ide kreatif berkonsep technopreneurship yang berjudul Smart Basket. Sesuai namanya, konsep kreatif ZIA adalah keranjang sampah. Tapi bukan sembarang keranjang sampah.

Gagasan itu berangkat dari sebuah penelitian Agustus 2009 yang dilakukan ZIA bersama timnya ACHMAD FERDIANSYAH P.P, MIFTAKHUL FALAH dan BAYU ERLANGGA P. Mereka mencoba membuat perangkap nyamuk.

“Kita coba dengan fermentasi gula, maunya nyamuk datang langsung mati, tapi (cara) ini ternyata nggak berhasil. Akhirnya kita buat perangkap lalat dari botol bekas, tapi lalat tidak datang, malah kecoa sama cicak yang datang,” cerita ZIA pada suarasurabaya.net, Senin (15/03).

Belajar dari kegagalan, ZIA bersama tim mempelajari lebih dalam tentang lalat. Ditemukan bahwa kulit jeruk mengandung senyawa flavonoid yang menjadi racun alami untuk lalat.

Dibuatlah konsep Smart Basket yang diberi fly trap berupa tali di tengah keranjang sampah. ZIA menggunakan 2 sistem yakni kapilaritas dan tali. Untuk sistem kapilaritas, disediakan cairan di dalam kerang yang terhubung dengan tali. Sedangkan untuk sistem tali, keranjang sampah sudah dipasang tali yang mengandung flanovoid.

Selain aman untuk lingkungan-tidak seperti insektisida, Smart Basket ini juga efektif dan efisien untuk menangkap lalat. Lalat yang senang beristirahat pada tali yang menjuntai akan langsung hinggap di tali dan mati ketika menjilat flanovoid. Lalat yang mati akan langsung jatuh di dalam keranjang sampah. Sehingga space untuk menjebak lalat pada tali masih tersedia.

Ide ini rupanya memukau para juri Kompetisi Celah Bisnis 2010 dan mengukuhkan ZIA sebagai pemenang. Padahal, ZIA baru mengajukan proposal di hari terakhir pendaftaran kompetisi.

“Kita baru dapat informasi di akhir-akhir. Jam 12 malam kita baru daftar, itupun kita masih telepon karena masih ada yang kurang,” kata ZIA yang asli Palembang ini.

Ternyata hal itu berbuah kemenangan. ZIA sengaja mengikuti kompetisi ini untuk mendapatkan dana guna memproduksi Smart Basket secara massal. Dan impian ZIA bersama tim pun akan terwujud setelah memenangkan Kompetisi Celah Bisnis 2010.(git)

Berita Terkait