ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
24 Maret 2010, 14:03

Beasiswa Bidik Misi ITS, Ika-ITS, dan Jawa Pos Dibanjiri Pendaftar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketua Seleksi Beasiswa Bidik Misi ITS Arif Djunaidy berharap para siswa yang memperoleh PIN segera mengirimkan berkasnya. "Yang pasti, jangan sampai terlambat," katanya. Tenggat pengiriman berkas 3 April (stempel pos).

Saat ini ratusan berkas tersebut dipilah-pilah petugas Badan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) ITS. Persebaran jurusan yang dipilih sudah merata, mulai yang favorit hingga jarang peminat.

Irfan Achmad Zainuri, siswa SMKN 1 Madiun, memilih dua jurusan favorit di kampus itu, yakni teknik elektro dan teknik mesin. "Saya yakin bisa mendapatkan beasiswa ini. Dengan ikut Bidik Misi, saya ingin membahagiakan kedua orang tua," jelas siswa yang tinggal di Sukowidi, Magetan, tersebut.

Selama ini Irfan selalu meraih peringkat sepuluh besar di sekolahnya. SMKN 1 merupakan sekolah favorit di Madiun. Di kawasan itu, sekolah tersebut menjadi rujukan siswa yang tinggal di Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan.

Irfan mengatakan berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya seorang buruh tani. "Punya sawah tapi hanya petak kecil," jelasnya. Hasil panen dari sawah tak cukup membantu kehidupan keluarganya. Karena itu, Irfan kerap membantu perekonomian keluarga dengan berdagang sayuran. "Kalau libur, saya bantu ibu jualan cabai, kubis, dan sawi," kata siswa 18 tahun itu.

Lain lagi dengan penuturan Muhyidin Azmi, siswa dari MA Tanjung Sepuh Sedayu, Gresik. Dalam beasiswa Bidik Misi tersebut, Muhyidin memilih jurusan teknik fisika dan fisika. "Saya memilih jurusan itu karena terinspirasi kakak kelas yang kini bekerja di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan)," jelas siswa yang tinggal di Jalan Subur, Gumeng, Gresik, itu. Gara-gara diterima di Batan, kakak kelasnya tersebut selalu dijadikan contoh para guru-gurunya saat mengajar. Muhyidin yakin bisa menembus beasiswa Bidik Misi itu karena dia juga meraih peringkat sepuluh besar di sekolah.

Sama halnya dengan Irfan, Muhyidin juga berasal dari keluarga tak mampu. Ayahnya seorang kuli batu. "Tapi, kalau nggak ada proyek, ayah juga nggak kerja. Ini sudah sebulan nganggur," ungkapnya. Untuk membantu perekonomian keluarga, ibunya membuka kios kecil di depan rumah. Yang dijual jajan-jajanan. "Untuk makan sehari-hari, keluarga hanya menggantungkan penghasilan ibu," jelasnya.

Untuk mendaftar beasiswa Bidik Misi seperti Irfan dan Muhyidin, para siswa bisa mengakses website www.its.ac.id. Selanjutnya, sekolah mengusulkan kepada ITS nama siswa yang hendak mendaftar beasiswa itu. ITS akan membalas permohonan sekolah dengan memberikan nomor PIN. Para siswa masih harus melengkapi berkas yang dikirim via pos atau kurir ke Jawa Pos lantai 4, Jalan A. Yani 88, Surabaya.

Berkas yang dimaksud meliputi foto diri 4 x 6, fotokopi rapor semester 1-5 beserta keterangan peringkat dalam kelas atau sekolah, fotokopi bukti prestasi, fotokopi kartu keluarga, fotokopi kartu keluarga miskin, serta surat keterangan bahwa pendaftar adalah siswa berprestasi dan tidak mampu yang ditandatangani kepala sekolah. (git/c7/dos)

Berita Terkait