ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
23 April 2010, 09:04

Pelajar SMA Awali Forum "Tahu Campur" ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Miftah merupakan penerima medali emas bidang fisika dalam "International Conference of Young Scientists" (ICYS) yang diikuti ratusan pelajar SMA dari 19 negara di Bali pada 12-17 April lalu.

"Peluru biasanya ditembakkan dengan bubuk mesiu yang merupakan bahan pendorong atau peledak dari proyektil, tapi saya menggantikannya dengan baterai," kata putra pertama guru besar elektro ITS, Mochammad Ashari.

Menurut Miftah, senjata elektrik ciptaannya itu memang menggunakan baterai LiPo, laser, lensa, dan enam kapasitor untuk menentukan jarak tembakan, apakah jarak dekat, sedang, atau jauh.

"Kalau jarak jauh perlu enam kapasitor, kalau jarak sedang perlu empat kapasitor, dan kalau jarak dekat cukup dengan dua kapasitor, tapi senjata elektrik yang saya ciptakan hanya jarak dekat dan jauh," katanya.

Hasilnya, senjata biasa dengan peluru bermesiu umumnya akan membuat sasaran menjadi rusak bila menggunakan peluru jarak jauh untuk sasaran dalam jarak dekat, sebaliknya bila menggunakan peluru jarak jauh untuk sasaran berjarak dekat akan meleset.

"Tapi, senjata elektrik yang bermesiu baterai LiPo akan dapat mengukur jarak dengan sasaran melalui penggunaan kapasitor yang disesuaikan dengan jarak sasaran setelah lensa menerima pantulan laser yang ada," katanya.

Forum "Tahu Campur" pertama itu menampilkan tiga peneliti ITS yakni Dr Subchan dari F-MIPA yang meneliti pesawat tanpa awah, Dr Wisnu Wardhana dari FTK yang meneliti desain kapal selam yang cocok untuk Indonesia, dan Ir Suhadi Lili dari FTIf yang merancang "software" tentang "war gaming system."

"Forum tahu campur itu memang forum diskusi yang diawali dengan makan tahu campur (makanan khas Surabaya), kemudian berdiskusi tentang ilmu pengetahuan yang campur atau lintas disiplin," kata ketua panitia pengarah forum, Ahmad Rusdiansyah.

Berita Terkait