ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
11 Juni 2010, 11:06

Mahasiswa Palestina di ITS Curhat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Nidal Abdul Karim Muhammad Jabbari, 40, satu-satunya mahasiswa asal Hebron Pslestina yang belajar di ITS Surabaya menyatakan sudah menduga Israel akan brutal. Terlebih di dalam kapal ada banyak aktivis kemanusiaan asal Turki yang selama ini paling diincar Israel, karena paling lantang menentang blokade jalur Gaza oleh tentara Zionis.

“Makanya, saat tahu ada kapal kemanusiaan dengan banyak aktivis Turki didalamnya, tentara Israel tidak menyia-nyiakan untuk menyerangnya,” ujarnya kepada Surya, Rabu (9/6). Ia didampingi Yashinta Nurrahma, Koordinator Mahasiswa Asing ITS Surabaya.

Nidal adalah mahasiswa S3 teknik elektro di ITS Surabaya yang mendapat beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Dirjen Dikti.

Menurutnya, meski dikecam dunia, dia yakin Israel tidak akan mengindahkannya. Selama Amerika yang jadi polisi dunia tak bisa bersikap tegas, Israel akan tetap membunuh, merusak, dan memborbardir Palestina. “Sebagai warga Palestina, saya mengetuk ‘polisi’ dunia, sampai kapan tindakan biadab Israel itu dibiarkan,” tegas bapak empat ini.

Hal senada disampaikan Papa Diene Sene, mahasiswa ITS asal Senegal. Pemeluk Islam sejati ini juga mengutuk kebrutalan Israel. “Israel terus menyerang Palestina itu bukan hal baru. Tetapi bagaimana tim relawan dibinasakan dengan peluru, ini sangat keji,” katanya.

Mahasiswa S2 informatika program beasiswa di ITS ini memandang Amerika Serikat menjadi faktor utama. Di mata Papa, Isreal adalah anak emas AS yang selalu dilindungi. “Kalau negara saya atau negara kamu (Indonesia) berbuat seperti Isreal akan mendapat masalah besar. Langsung kena sanksi dunia,” tambah Papa.

Mahasiswa asal Afrika Barat ini meyakini, meski semua negara memprotes dan mengecam aksi biadab Israel, hal ini tidak akan berarti apa-apa. Semua hanya bisa memprotes dan berdemo.nuji/fai

Berita Terkait