“Kami terus melakukan evaluasi dan menyusun strategi untuk 12 kategori lomba lain. Kami optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik. Kami juga mengenalkan angklung dan pakaian khas Warok Ponorogo sebagai budaya yang kami kenalkan,†ujar M Adrian W, dalam surat elektroniknya.
Ia mengatakan timnya siap bertarung dengan tim-tim lainya dari berbagai negara. Selain Indonesia yang diwakili ITS, terdapat banyak tim dari negara lain seperti Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Inggris, International (Basque, Brittany, Maine, Russia), Irlandia, Irlandia Utara, Quebec (Kanada 2) dan AS.
“Kami berusaha maksimal mencuri poin di kategori Oars and Sailing (dayung dan layar) dan Jakstay Transfer( ketangkasan dalam mengimkan barang dari laut ke darat melalui tali),†lanjutnya.
Sementara itu pembina tim ITS Maritime Challenge, Daniel M. Rosyid, mengaku sangat bangga dengan tim binaanya. Menurutnya, anak didiknya telah berusaha sangat keras dan belajar banyak hal, termasuk kepemimpinan dan kepelautan. “Saya melihat mereka ini mahasiswa-mahasiswa yang matang secara teknik, karena mereka juga melakukan secara praktik,†katanya.
Seperti diketahui, tim ITS Maritime Challenge mengikuti ajang serupa sejak tahun 2002. Kala itu mereka memperoleh penghargaan The Spirit of Atlantic Challenge, sebuah penghargaan atas tim dengan semangat dan kekompakan terbaik. Tim ini dilatih oleh komando pasukan khusus katak TNI AL dari Koarmatim. m1
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Material dan Metalurgi (DTMM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara IGNITE
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan kontribusinya yang besar terhadap kemajuan dunia maritim di
Kampus ITS, ITS News — Hadir mengentaskan masalah tumpukan sampah organik, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS , ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan sederet inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.