"Suatu negara akan maju dan berdaya saing kuat apabila memiliki banyak technopreneur," papar Rektor ITS, Prof.Ir. Priyo Suprobo M.Sc Ph.D. ketika membuka kuliah umum mata kuliah Pengantar Technopreneurship, Selasa 21 September.

Priyo memaparkan, suatu negara semestinya memiliki technopreneur setidaknya dua persen dari jumlah penduduk. "Saat ini technopreneur Indonesia baru 0,18 persen. Jika penduduk kita sebanyak 200 juta orang, berarti baru 400 ribu orang," lanjut Priyo.

Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih butuh empat juta technopreneur lagi untuk menjadi negara maju.

"Padahal lulusan engineering di ITS saja baru delapan ribu per tahun. Sementara Amerika sudah 75 ribu per tahun, India 200 ribu per tahun, bahkan China sudah 350 ribu per tahun," tandas Priyo(rhs)
Kampus ITS, ITS News — Hadir mengentaskan masalah tumpukan sampah organik, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS , ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan sederet inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kampus ITS, ITS News — Para peternak di Kabupaten Madiun mengalami kesulitan dalam mencari pakan ternak pada saat musim
Surabaya, ITS News — Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Ocean and Coastal